Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
BerauBerita

Waspada! Berau Zona Merah DBD

Avatar of Redaksi
ZonaTV
240
×

Waspada! Berau Zona Merah DBD

Sebarkan artikel ini
904c2f08 picsart 24 01 15 11 43 28 796 11zon
Example 468x60

Tanjung Redeb – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Garna Sudarsono menyebut saat ini, Berau sedang masuk zona merah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Kondisi zona merah ini memang dialami se-Kalimantan Timur. Termasuk Berau. Semua terjadi peningkatan kasus positif DBD,” jelasnya.

Disampaikannya, sesuai data yang ada di Dinkes Berau hingga Januari 2024, terdapat 333 kasus positif dan 3 kasus kematian akibat DBD yang tersebar pada 21 Puskesmas di Bumi Batiwakkal.

Dari jumlah itu, kasus terbanyak tercatat ditangani Puskesmas Kampung Bugis dengan kasus positif sejumlah 91 kasus dan kematian sejumlah 1 kasus.

Berikutnya, Puskesmas Batu Putih 53 kasus positif, Gunung Tabur 45 kasus positif dan 1 kasus kematian, Tanjung Redeb 39 kasus positif, Sambaliung 36 kasus positif, dan Biatan Lempake 25 kasus positif.

Selanjutnya Puskesmas Teluk Bayur 15 kasus positif, Talisayan 8 kasus positif, Labanan 5 kasus positif dan 1 kasus kematian, Merancang 5 kasus positif, dan berturut-turut Tanjung Batu, Segah, serta, Long Laai 3 kasus positif.

“Sedangkan 6 Puskemas lain yakni Puskesmas Pulau Derawan, Tubaan, Biduk-Biduk, Kelay, Long Boy, dan Merapun masih 0 kasus,” bebernya.

Diakuinya, penyakit DBD merupakan penyakit berbasis lingkungan. Karena itu, upaya pencegahan dan mengatasinya mesti dimulai dari lingkungan.

“Artinya lingkungan mesti dijaga melalui 3M. Lalu harus menutup, menguras, mengubur atau mendaur ulang tempat-tempat penampungan air,” imbuhnya.

“Kemudian perlu dilakukan juga abatisasi pada tempat-tempat yang digenangi air termasuk bak mandi. Lalu fogging untuk yang positif,” terangnya.

Ke depan, tambahnya, jumlah kasus positif DBD tersebut akan menurun apabila semua lapisan masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungannya dengan baik dan mampu menumbuhkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Teman-teman di Puskesmas juga sudah melakukan upaya-upaya seperti penyuluhan, sosialiasi, 3M, dan sebagainya untuk menekan peningkatan kasus ini,” tegasnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinkes Berau, Halijah Yasin menjelaskan kondisi zona merah DBD tersebut sebenarnya terjadi secara nasional. Musim hujan menjadi salah satu faktor terjadinya peningkatan kasus DBD.

“Ini karena musim hujan juga. Dan bukan cuma di Kaltim, tapi se-Indonesia. Rata-rata di Jawa, DBD juga tinggi,” ungkapnya.

Untuk mengatasi dan mengantisipasi persebaran penyakit tersebut dalam skala yang cukup luas, pemerintah daerah juga sudah membangun kerja sama lintas OPD hingga menjangkau pemerintahan kampung.

“Kami sudah buat grup khusus untuk antisipasi dengan melibatkan juga Dinsos dan BPBD. Camat juga sudah disuruh buat surat edaran untuk lurah dan kepala kampung agar bisa kerja bakti bersihkan lingkungan,” tandasnya. (TNW/FST)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!