Tanjung Redeb – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bumi Batiwakkal, menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air pada Senin (5/2).
Salah satu lokasi yang paling terdampak adalah jalan Jenderal Gatot Subroto, Kelurahan Sei Bedungun. Genangan air yang terjadi di beberapa titik jalan mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat di sekitar wilayah tersebut.
Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Hendra Pranata, mengungkapkan bahwa genangan air ini disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa jam terakhir. Selain itu, lambatnya aliran air menuju saluran drainase di kawasan tersebut menjadi salah satu faktor penyebab utama terjadinya genangan.
“Pasang surut air sungai juga mempengaruhi kondisi ini. Ketika pasang air sungai naik, saluran drainase menjadi terhambat, sehingga air hujan tidak bisa langsung mengalir,” jelas Hendra.
Menurut Hendra, pihaknya telah melakukan pemantauan dan penanganan di lokasi-lokasi yang sering terdampak banjir.
Sebagai langkah jangka panjang, DPUPR Berau akan melaksanakan paket pengerjaan krosingan drainase di Jalan Gatot Subroto pada tahun ini.
Paket pengerjaan ini diharapkan dapat memperbaiki sistem drainase di kawasan tersebut dan mencegah terjadinya genangan air yang kerap mengganggu kenyamanan warga serta kelancaran lalu lintas.
“Kami sudah merencanakan pengerjaan krosingan drainase di sepanjang Jalan Gatot Subroto. Proyek ini akan dimulai tahun ini, dan diharapkan dapat memperlancar aliran air, sehingga masalah genangan dapat teratasi,” tambah Hendra.
Hendra juga menyebutkan bahwa selain Jalan Gatot Subroto, kawasan lain yang sebelumnya sering menjadi langganan banjir, yakni Jalan SMP, Kelurahan Sei Bedungun, kini sudah teratasi setelah dibangunnya saluran drainase baru.
Pembangunan saluran drainase di kawasan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemkab Berau untuk mengurangi dampak banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di Tanjung Redeb.
“Dengan adanya saluran drainase baru di Jalan SMP, banjir yang dulu sering terjadi di kawasan ini sudah tidak lagi mengganggu warga. Ini menjadi bukti bahwa upaya perbaikan drainase terus dilakukan untuk mengatasi masalah genangan air,” ujar Hendra.
Meski demikian, Hendra mengingatkan bahwa cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang tinggi masih dapat terjadi, dan upaya pemeliharaan saluran drainase perlu terus dilakukan agar sistem drainase dapat berfungsi dengan optimal.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan saluran drainase dan tidak membuang sampah sembarangan, karena sampah yang menumpuk dapat menyumbat aliran air.
“Penting bagi masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan saluran drainase. Kami juga akan terus melakukan pemeliharaan agar sistem drainase dapat mengalirkan air dengan lancar,” tutup Hendra.
Penulis: Fery