Tanjung Redeb – Penemuan kasus diftery di Bumi Batiwakkal telah menjadikan Pemerintah Kabupaten Berau meningkatkan status menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal itu pun menarik perhatian ketua DPRD Berau, Madri Pani.
Madri Pani menyebut, persoalan itu harus mendapat penanganan yang cepat dan tanggap. Pasalnya, hal tersebut menyangkut dengan kehidupan seseorang.
Dikatakannya, Dinas Kesehatan Berau dan seluruh Tenaga Kesehatan (Nakes) kali ini harus kembali bekerja ekstra.
Ia mengaku khawatir, jika peristiwa seperti Covid-19 kembali terjadi di Kabupaten Berau.
“Kami meminta kepada seluruh tenaga kesehatan dan Dinas Kesehatan untuk lebih maksimal lagi melakukan pencegahan penularan penyakit tersebut,” ujarnya.
Dikatakannya, perlu pembagian peran untuk mengatasi persoalan tersebut. Yang mana, tenaga kesehatan bisa berfokus pada penanganan pasien, dan Dinkes bisa fokus pada tracing dan pencegahan penularan.
“Kerja sama itu perlu dilakukan,” katanya.
Lanjutnya, mendorong Pemkab Berau untuk bisa mengalokasikan anggaran, khusus kepada tim yang bekerja ekstra mengatasi kasus yang terjadi saat ini.
“Kalau perlu, kasih saja tim yang bekerja keras itu bonus. Jadi mereka lebih semangat. Karena, untuk menangani kasus KLB ini pastinya membuat mereka menjadi lembur,” ucapnya.
Dijelaskannya, anggaran daerah sangat besar. Dan 10 persen dari APBD Berau dialokasikan ke bidang kesehatan.
“Anggaran kita besar. Maka tidak ada salahnya menyejahterakan nakes di Berau,” tandasnya. (Adv/Fery)