Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
BeritaBerau

Tak Ada Sumber Air Baku di Bukit Makmur, Saipul: Perlu Sinergi dengan DPUPR

Avatar of Redaksi
ZonaTV
236
×

Tak Ada Sumber Air Baku di Bukit Makmur, Saipul: Perlu Sinergi dengan DPUPR

Sebarkan artikel ini
bc725401 picsart 24 02 20 11 38 59 852 11zon
IKLAN VIDEO LIST

Tanjung Redeb – Tak hanya jaringan listrik. Masalah air minum bersih juga masih menjadi keluhan Pemerintah Kampung Bukit Makmur saat Musrenbang Kecamatan Biatan, Senin (19/2/2024).

Menanggapi keluhan itu, Dirut Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman menjelaskan pembangunan air minum di Bukit Makmur perlu diselesaikan bersama oleh pihaknya dan DPUPR Berau. Karena, daerah itu tidak memiliki sumber air baku.

“Bukit Makmur Jaya agak dilematis bagi kami, karena tidak ada sumber airnya. Karena di sana daerah kering. Nah ini memang, kami juga tidak bisa sendirian karena tupoksinya ada di PU,” jelasnya.

Disampaikannya, untuk menyelesaikan masalah air minum sebagai kebutuhan masyarakat itu, memang diperlukan kerja sama dengan DPUPR. Pasalnya, sebelum air dialiri, sarana prasarana air perlu dibangun terlebih dahulu.

“Kami istilahnya operator pengelola saja. Jadi untuk menjawab itu lebih pas di PU. Tapi ada beberapa opsi. Kita bisa membangun penampungan dan bisa mengambil dari PDAM dan sumber air baku terdekat. Kita pakai mobil tangki,” terangnya.

Terpisah, Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DDPUPR Berau, Decty Toga Maduli menjelaskan pembangunan sarana prasarana air minum tahun ini juga akan dilaksanakan di Kampung Bukit Makmur.

Kampung itu, tambahnya, menjadi salah satu kampung yang juga diprioritaskan, bersama dengan 14 kampung lainnya yang akan dibangun sarpras air bersi dengan jumlah anggaran yang disiapkan sejumlah Rp 66 miliar.

“14 kampung itu yakni Long Ayan, Long Duhung, Long Keluh, dan Pegat Batumbuk. Juga Bukit Makmur, Biatan, Punan Mahakam, Muara Lesan, Tembudan, Batu Putih, Merasa, Mapulu, Pegat Bukur, Merapun, dan Long Laai,” bebernya.

Meskipun demikian, tambahnya, tidak semua pembangunan sarpras air minum itu merupakan pembangunan baru. Beberapa di antaranya juga merupakan pembangunan lanjutan dari tahun sebelumnya.

“Yang bangun baru itu di 6 kampung yakni Pegat Bukur, Long Ayan, Long Duhung, Long Keluh, Mapulu, dan Merapun. Sisanya merupakan pembangunan lanjutan,” paparnya.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya tengah melakukan proses lelang menuju pembangunan sarpras air minum di kampung-kampung itu.

“Untuk yang bangun baru kami bangun intake, pipa, dan SR-nya. Kami sudah percepat lelang dan sementara proses,” tambahnya.

Dirinya pun berharap agar fasilitas air minum yang akan dibangun itu, ke depannya dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah kampung dan masyarakat yang menerima manfaat pembangunan itu.

“Setelah dibangun oleh PU, kampung yang kelola. Kalau bisa, kami pesan, dikelola dengan baik,” tandasnya. (TNW/FST)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan