Tanjung Redeb – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau siap bertanggung jawab atas kerugian yang dialami Perumda Air Minum Batiwakkal.
Pasalnya, proyek galian drainase yang sedang dikerjakan, terutama di Jalan Bukit Maritam, telah mengakibatkan terjadinya kebocoran pipa PDAM.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air pada DPUPR Berau, Hendra Pranata menjelaskan masalah bocornya jaringan pipa itu sudah diketahui pihaknya.
“Setahu saya itu di Jalan Bukit Maritam. Itu galian masif pembangunan drainase untuk mengatasi banjir di kawasan Jalan Durian 3. Tapi kalau pipa rusak pasti diperbaiki,” jelasnya.
Disampaikannya, pihaknya akan segera meminta kontraktor pelaksana untuk mengganti kerusakan yang terjadi.
“Tidak ada di RAB kita itu ganti rugi dengan uang. Tapi kalau ada yang rusak ditangani oleh kontraktor. Ganti pipa juga tidak mahal,” terangnya.
Sebelumnya, Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman menegaskan peningkatan infrastruktur, khususnya jalanan dan drainase, seringkali menimbulkan kebocoran pipa PDAM.
“Kami cek ke lapangan untuk minimalisir kebocoran. Namun dalam pelaksanaannya banyak faktor yang mungkin tidak bisa diantisipasi optimal oleh pelaksana kegiatan,” imbuhnya.
Untuk kebijakan ganti rugi, lanjutnya, pihaknya belum memiliki dasar khusus. Pasalnya, harga air untuk pelanggan selama ini sudah disubsidi dari harga pokok produksi.
“Subsidi ini diambil dari pendapatan non air seperti pemasangan sambungan baru,” bebernya.
Walau demikian pihaknya akan siap membantu apabila ada pelanggan yang kehabisan air akibat dampak proyek ini, dengan mengirimkan air tangki ke setiap pelanggan yang membutuhkan.
Saat ini, tambahnya, pihaknya telah mempersiapkan hitungan total kerugian selama satu tahun sebagai bahan evaluasi baik secara internal maupun ekternal.
Selanjutnya data ini akan dibicarakan dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik.
“Agar meminimalisir kerugian dari masing-masing pihak,” tandasnya. (TNW/FST)
