Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
AdvertorialPemkab Berau

Kasus Stunting di Berau Lebih Tinggi Dari Target WHO, Bupati Minta Dinkes Kerja Ekstra

Avatar of Redaksi
ZonaTV
231
×

Kasus Stunting di Berau Lebih Tinggi Dari Target WHO, Bupati Minta Dinkes Kerja Ekstra

Sebarkan artikel ini
2b9f2dc2 picsart 24 05 15 19 10 01 788 11zon
Example 468x60

Tanjung Redeb – Sesuai data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau, angka stunting di Kabupaten Berau pada tahun 2023 lalu masih mencapai 21,6 persen. Jumlah itu melebihi standar yang ditetapkan WHO di bawah 20 persen.

Anak-anak dari rumah tangga tidak mampu pun disebut Dinkes Berau sebagai pihak yang paling terdampak masalah stunting. Karena itu, penanganan berupa bantuan sosial (Bansos) harus benar-benar juga menyasar rumah tangga tidak mampu.

“Anak-anak yang berisiko stunting berasal dari rumah tangga tidak mampu. Sehingga memang butuh bantuan sosial. OPD, mungkin Dinkes bisa bantu,” ungkap Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie.

Diakui Lamlay, stunting selalu menjadi isu utama dan penting yang selalu diwacanakan karena menjadi pintu mencegah permasalahan di masa depan khususnya yang berkaitan dengan indeks pembangunan manusia (IPM).

“Sehingga pencegahannya harus lebih dini. Karena stunting itu intinya, anak-anak Indonesia badannya seperti SBY, otaknya seperti Habibie. Jadi, memang konsep pencegahannya lebih dini,” tegasnya.

Disampaikannya, standar penilaian stunting berbeda dengan gizi buruk. Kalau gizi buruk indikator penilaiannya berasal dari program gizi. Masing-masing program pun memiliki pengampuhnya.

“Stunting bukan gizi buruk. Ada standarnya. Kalau untuk stunting, patokan utama itu tinggi badan tambah juga berat badan. Tapi kalau stunting itu penampakan anak-anak itu tidak terlalu gizi buruk,” imbuhnya.

Ke depan, lanjutnya, pihaknya akan berupaya untuk menekan angka stunting di Berau dengan mencetuskan program-program yang bermanfaat, terutama yang bisa mengatasi permasalahan yang berasal dari rumah tangga tangga tidak mampu.

“Untuk masalah stunting, gizi buruk, ibu hamil, kita sudah punya anggarannya masing-masing. Dan kita berharap bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih memberikan respons terkait tingginya kasus stunting di Berau. Ia meminta, agar Dinkes Berau segera memastikan agar kasus tersebut bisa ditekan.

“Kami minta Dinkes kerja ekstra untuk mengatasi stunting ini,” singkatnya. (Adv/Elton/Fery)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!