Gunung Tabur – Usai menandatangani permohonan status tanggap darurat untuk kondisi jalan longsor di ruas simpang 3 Maluang hingga batas Bulungan, Bupati Berau, Sri Juniarsih, melakukan peninjauan ke beberapa titik jalan yang terdampak longsor.
Dari tiga titik yang ditinjau, Bupati dengan tegas meminta DPUPR Provinsi untuk segera melakukan penanganan. Terlebih, anggaran dari APBN perubahan tahun 2024 sudah tersedia untuk perbaikan tersebut.
“Anggaran sudah ada, jadi penanganan bisa segera dilakukan. Saya minta semua titik yang dibahas dalam audiensi, yang termasuk sebagai lokasi longsor, segera ditangani. Karena semuanya merupakan prioritas,” ujar Bupati Berau, Sri Juniarsih, usai meninjau beberapa titik longsor pada Senin (12/8/2024) siang.
Ia menambahkan, meskipun titik longsor tersebut merupakan akses jalan Provinsi, Pemkab Berau tetap terlibat dalam penanganannya. Jalan tersebut adalah jalur utama yang menghubungkan perekonomian antara Kabupaten Berau dan Provinsi Kalimantan Utara.
“Saya minta perbaikan dipercepat. Jalan ini sangat krusial untuk kelancaran perekonomian masyarakat, serta sebagai akses wisata menuju Pulau Derawan dan sekitarnya,” tambahnya.
Langkah ini juga mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi dampak bencana alam, khususnya pada infrastruktur vital yang menunjang kehidupan masyarakat.
Berdasarkan data dari Balai Besar Penanganan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Kalimantan Timur, jalan nasional di Kabupaten Berau terbagi menjadi tiga segmen. Segmen pertama adalah ruas jalan SP3 Muara Wahau – Batas Kabupaten Kutim – Kelay – Labanan sepanjang 123,25 kilometer.
Segmen kedua mencakup Labanan – Tanjung Redeb – dalam Kota Tanjung Redeb – Gunung Tabur – batas Bulungan sepanjang 85,83 kilometer. Segmen ketiga adalah ruas jalan Gunung Tabur – Usiran – Tanjung Batu yang membentang sepanjang 108,40 kilometer. (Adv/Fery)