Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
DISKOMINFO BERAUAdvertorialPemkab Berau

Hilirisasi Kakao Mulai Digenjot, Berau Siapkan Sumber Daya Produsen Olahan Cokelat

ZonaTV
20
×

Hilirisasi Kakao Mulai Digenjot, Berau Siapkan Sumber Daya Produsen Olahan Cokelat

Sebarkan artikel ini
39246495 img 20251127 wa0002
IKLAN VIDEO LIST

TANJUNG REDEB – Kabupaten Berau mulai menapaki babak baru dalam pengembangan komoditas perkebunannya. Kakao, yang selama ini hanya dijual sebagai biji kering, kini tengah diproyeksikan menjadi produk olahan bernilai tinggi melalui program hilirisasi yang dijalankan secara bertahap di tingkat kampung.

Langkah ini dipelopori Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau melalui pelatihan pengolahan kakao yang pertama kali digelar di Kampung Suaran. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, sejak 19 hingga 21 November, dan menjadi momentum awal peningkatan kapasitas masyarakat untuk menghasilkan produk turunan kakao.

Program ini merupakan tindak lanjut dari penetapan kakao sebagai salah satu komoditas unggulan Berau—bersama kelapa dalam dan jagung—sebagaimana tercantum dalam SK Bupati. Fokusnya adalah memberikan nilai tambah di sektor hilir, sehingga petani tidak lagi bergantung pada penjualan bahan mentah.

Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menegaskan bahwa hilirisasi kakao bukan hanya tugas satu dinas, melainkan kerja kolaboratif. Diskoperindag bertanggung jawab meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memproduksi olahan kakao, sementara penguatan dari sisi budidaya tetap berada di bawah pembinaan Dinas Perkebunan.

“Kami menyiapkan SDM yang mampu mengolah, sedangkan ketersediaan bahan baku dikawal oleh Dinas Perkebunan. Dengan begitu, rantai hilirisasi bisa berjalan seimbang,” terang Eva saat dikonfirmasi, Senin.

Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan, terdapat tiga kampung yang diproyeksikan menjadi sentra awal pengembangan olahan kakao, yakni Suaran, Labanan, dan Merasa. Ketiganya dinilai memiliki potensi produksi yang cukup untuk mendukung industri kecil pengolah cokelat.

Dalam pelatihan tersebut, peserta dibimbing untuk mengolah biji kakao fermentasi menjadi produk setengah jadi seperti pasta kakao dan bubuk kakao. Dua bahan dasar ini menjadi fondasi utama pembuatan berbagai produk turunan, mulai dari cokelat batangan, minuman bubuk, hingga komponen campuran untuk aneka kue dan pastry.

Melalui penguatan di hulu dan hilir secara bersamaan, pemerintah daerah berharap masyarakat tidak hanya menjadi pemasok bahan baku, tetapi juga mampu menciptakan produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Upaya ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat kemandirian usaha kecil sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas bagi olahan kakao khas Berau.(Adv/SC)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan