Tanjung Redeb – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau terus berupaya menyehatkan masyarakat melalui pendekatan preventif, bukan sekadar penyembuhan. Kepala Dinas Kesehatan, Lamlay Sarie, menyampaikan hal ini kepada media, Minggu (20/10/2024), menegaskan pentingnya transformasi pelayanan kesehatan yang berfokus pada pencegahan.
Menurut Lamlay, Dinkes secara berkelanjutan melakukan transformasi dalam pelayanan kesehatan primer, dengan perlahan mengalihkan fokus dari tindakan kuratif menuju promotif dan preventif. Namun, ia mengakui bahwa pencapaian program untuk mengatasi penyakit tidak menular masih tergolong rendah.
“Penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan obesitas masih menjadi tantangan, salah satunya disebabkan oleh kurangnya ketersediaan alat pemeriksaan seperti stik gula darah, kolesterol, dan asam urat,” jelas Lamlay.
Ia menargetkan agar skrining kesehatan dapat dilakukan terhadap 100% usia produktif di Kabupaten Berau, yang meliputi kelompok usia 15 hingga 59 tahun.
Lebih lanjut, Lamlay menekankan bahwa program Dinkes untuk menjaga kesehatan masyarakat juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, agar produktivitas masyarakat meningkat.
“Menjaga kesehatan masyarakat agar tetap sehat dan produktif sangat penting untuk mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diharapkan menjadi negara dengan pendapatan ekonomi tinggi,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa intervensi kesehatan tidak hanya diberikan kepada balita, tetapi mencakup semua siklus hidup, mulai dari remaja, dewasa muda, hingga lanjut usia, untuk menjaga kualitas kesehatan mereka.
“Kami berkomitmen menjaga kualitas kesehatan semua kelompok usia agar masyarakat tetap produktif,” pungkas Lamlay. (Divana/Fery)
