BERAU – Dalam upaya mendorong kemandirian peternak dan mengatasi tingginya harga pupuk nonsubsidi, Dinas terkait telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pembuatan Biogas dari Kotoran Hewan (Kohe) sapi.
Jabatan Analis Pasar Hasil Pertanian Ahli Muda, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTHP) Kabupaten Berau Widodo mengatakan kegiatan ini fokus pada pemanfaatan limbah peternakan untuk menghasilkan pupuk organik berkualitas.
“Bimtek yang baru-baru ini dilaksanakan di dua wilayah, yaitu Kampung Pesayan dan Sukan, menyasar kelompok-kelompok peternak di daerah tersebut,” ungkapnya Rabu (12/11/2025).
Menurutnya bahwa setiap satu ekor sapi dapat menghasilkan kotoran yang berpotensi diolah menjadi sekitar 8 hingga 10 kilogram pupuk per hari.
“Angka ini memberikan gambaran besar mengenai potensi kemandirian pupuk bagi para peternak. Kotoran sapi yang digunakan harus berasal dari sapi yang sehat,” ucapnya.
Hal ini dikarenakan bagi dia bahwa Kohe dari sapi yang sakit cenderung lebih encer, sehingga sulit diolah.Kohe yang akan diolah untuk pupuk disarankan memiliki kadar air yang sesuai, idealnya minimal 10 persen.
“Kondisi saat ini, dengan adanya pupuk nonsubsidi yang mahal, pemanfaatan Kohe menjadi Biogas dan pupuk ini merupakan alternatif pengganti yang sangat berharga bagi kelompok peternak,” ujarnya.
Selain itu menurutnya bahwa program berkelanjutan dan terbuka merupakan kegiatan Bimtek Kohe bagian dari program dinas yang akan dilaksanakan secara bergilir di berbagai daerah sentra peternakan.
“Program ini bersifat terbuka (open) bagi kelompok masyarakat atau peternak lainnya yang berminat,” bebernya.
“Bagi kelompok-kelompok ternak atau masyarakat yang ingin meniru, kami siap turun lokasi untuk mengadakan Bimtek,” pungkasnya. (ADV)













