TANJUNG REDEB – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Berau, Muhammad Said, memberikan perhatian serius terhadap maraknya penyalahgunaan narkoba yang mulai menyasar pekerja dengan tingkat pendapatan tinggi. Menurutnya, kondisi finansial yang stabil justru bisa membuka peluang bagi pengedar untuk masuk dan menjerat korban baru.
Dalam keterangannya baru-baru ini, Said menyebut sektor pertambangan sebagai salah satu lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi. Karyawan dengan penghasilan mapan, kata dia, tak jarang dihadapkan pada tekanan kerja yang besar. Situasi itu membuat mereka lebih rawan dipengaruhi bujukan untuk mengonsumsi narkoba.
“Kalau kita lihat, pekerja tambang ini secara ekonomi cukup baik. Tapi justru di situ ada celah. Kalau ditawari bisa bekerja lebih kuat atau lebih fokus, tidak menutup kemungkinan ada yang tergoda,” ujarnya.
Said menegaskan bahwa narkoba sama sekali bukan solusi, melainkan jalan buntu. Selain ancaman hukum, pengguna juga berpotensi kehilangan pekerjaan yang sudah susah payah diraih.
“Risikonya jelas. Bukan hanya pidana, tapi mereka juga bisa diberhentikan dari pekerjaannya. Itu kerugian besar,” tegasnya.
Meski begitu, ia mengapresiasi langkah sejumlah perusahaan di Berau yang sudah menerapkan pengawasan ketat. Mulai dari program pembinaan hingga pelaksanaan tes narkoba rutin bagi karyawan. Upaya serupa juga telah dilakukan di lingkup pemerintahan daerah.
“Selama ini perusahaan kita cukup konsisten melakukan tes maupun pembinaan. Itu patut kita dukung bersama,” katanya.
Lebih lanjut, Said mengingatkan pentingnya komitmen semua pihak, terutama manajemen perusahaan, untuk memastikan lingkungan kerja tetap bersih dari narkoba.
“Perusahaan pasti membutuhkan tenaga kerja yang disiplin, sehat, dan tidak punya masalah dengan narkotika maupun tindak pidana lainnya. Itu kunci keberlangsungan kerja yang baik,” pungkasnya. (Adventorial)
Penulis : Suci
Editor : Fery