Samarinda – Jumlah pemuda di Kalimantan Timur (Kaltim) yang mendominasi struktur penduduk menjadi perhatian serius DPRD Provinsi Kaltim. Legislator menilai, pemerintah daerah perlu memberikan ruang yang memadai agar generasi muda dapat berkembang secara produktif.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menegaskan bahwa pembangunan fasilitas kepemudaan tidak hanya sebatas penyediaan gedung, melainkan harus benar-benar berfungsi sebagai pusat aktivitas. Menurutnya, infrastruktur yang disiapkan harus berorientasi pada kebutuhan riil generasi muda di lapangan.
“Pemerintah jangan sekadar membangun, tapi juga memastikan fasilitas itu digunakan secara maksimal oleh anak-anak muda. Kalau hanya dipakai saat peringatan tertentu, anggarannya jelas tidak efektif,” ucapnya.
Ia menyebutkan, keberadaan gedung kreatif, aula pertemuan, hingga pusat kegiatan pemuda akan bermanfaat jika diisi dengan program yang berkelanjutan. Dengan demikian, investasi anggaran yang dikeluarkan tidak berakhir sia-sia.
“Kalau ruang itu hidup dengan berbagai aktivitas rutin, maka akan tumbuh kreativitas, inovasi, sekaligus jadi sarana bersosialisasi yang sehat,” tambahnya.
Syarifatul juga menekankan perlunya kolaborasi lintas pihak, baik pemerintah, organisasi kepemudaan, maupun komunitas lokal. Dengan pengelolaan bersama, ruang publik untuk pemuda bisa menjadi wadah yang inklusif dan benar-benar mendukung perkembangan mereka di berbagai bidang.
DPRD, lanjut dia, berkomitmen mengawal alokasi anggaran agar pembangunan infrastruktur pemuda mendapat porsi yang layak. Namun, ia mengingatkan bahwa pemuda sendiri harus ikut menjaga serta memanfaatkan fasilitas itu dengan penuh tanggung jawab.
“Pemerintah bisa menyediakan, DPRD bisa mengawasi, tapi ujungnya ada di tangan pemuda. Mereka yang harus memastikan tempat itu menjadi ruang hidup yang bermanfaat,” pungkasnya.
Penulis : Suci
Editor : Fery
