Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk di daerah terpencil seperti Kecamatan Pulau Maratua. Mulai Juli 2024, proyek pembangunan embung air baku di Kampung Payung-Payung akan dimulai dengan anggaran sebesar Rp 14 miliar.
Bupati Berau, Sri Juniarsih, menegaskan pentingnya proyek ini dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dan wisatawan.
“Embung air baku ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih di empat kampung di Pulau Maratua. Ini juga akan menjadi fasilitas penting bagi wisatawan yang berkunjung,” ujarnya.
Sri Juniarsih menjelaskan bahwa embung tersebut akan mengandalkan sumber air dari tadahan hujan dan tanah, memastikan ketersediaan air bersih yang cukup.
“Embung ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan wisatawan, terutama karena Maratua merupakan destinasi wisata unggulan. Dengan embung ini, kami berharap wisatawan akan merasa lebih nyaman dengan ketersediaan air bersih yang memadai,” tambahnya.
Selain itu, proyek embung ini juga menjadi langkah antisipatif untuk mengatasi potensi lonjakan wisatawan di Maratua seiring dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
“Kami perlu memastikan akses air bersih yang lancar untuk masyarakat, resort, dan penginapan di Maratua,” jelas Sri Juniarsih.
Embung yang akan dibangun ini memiliki berbagai opsi desain, seperti bungker, bak terbuka, atau reservoir, disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kebutuhan masyarakat setempat. Pembangunan embung air baku ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk masalah ketersediaan air bersih di Pulau Maratua, serta mendukung sektor pariwisata yang berkembang pesat di daerah tersebut. (Adv/Fery)