Tanjung Redeb – Hingga memasuki awal Desember, progres pmbangunan Jembatan Sei Satta mencapai 75 persen. Dengan progres itu, jembatan yang dibangun untuk mempercepat perjalanan dari Tanjung Redeb menuju Tanjung Batu itu ditargetkan selesai tepat waktu.
Terkait hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Benny Sepriady Panjaitan menjelaskan pada akhir November tahun ini progresnya sudah mencapai 75 persen. Dirinya pun berharap pengerjaannya dapat selesai akhir Desember tahun ini.
“Progres sudah 75 persen. Pekerjaan mayor akan dikerjakan pada awal Desember. Dan diharapkan minggu kedua Desember pekerjaan mayor itu sudah terpasang. Sedangkan minor akan dikerjakan pertengahan Desember,” jelasnya.
Disampaikannya, pekerjaan mayor yang akan dilaksanakan mulai awal Desember yakni eriction girder jembatan. Sedangkan pekerjaan minor berupa pemasangan dinding penahan dan bronjong.
Lebih lanjut, Beny menegaskan sejauh ini pekerjaan pembangunan jembatan itu tidak menemukan banyak kendala. Selain, terhambat pasang surut sungai. Untuk menuntaskan suatu pekerjaan, pihaknya terpaksa harus menunggu air surut.
“Sementara ini, pasang surut itu saja. Karena waktunya cuma dapat 4-5 jam, air pasang lagi. Sehingga, pelaksaan pekerjaan struktur bawah sedikit terhambat karena pasang surut di lokasi pekerjaan. Tapi sekarang sudah lewat,”
Khususnya pada Bulan September dan Oktober, tambah Beny, pasang surut sungai tersebut turut menghambat pekerjaan pemancangan dan pembuatan abument. Namun, kendala yang dihadapi itu sudah bisa diatasi.
“Sehingga masih dilihat kondisi di lapangan. Tapi akhir Desember bisa 100 persen,” optimisnya.
Untuk diketahui pekerjaan pembangunan jembatan tersebut menggunakan APBD Berau dan Bankeu Provinsi Tahun Anggaran 2023, dengan nilai kontrak Rp 24.454.272.763,51. Dengan jangka waktu 210 hari, pekerjaan itu akan diselesaikan tahun ini. (TNW)