BERAU – Penurunan realisasi investasi di Kabupaten Berau sepanjang tahun 2024 menjadi sorotan serius DPRD Berau. Berdasarkan data yang diterima, nilai investasi daerah pada tahun tersebut tercatat sebesar Rp3,75 triliun, atau turun sekitar Rp250 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp4 triliun. Meski tidak terjadi penurunan drastis, angka tersebut dinilai cukup signifikan dan dapat berdampak pada kemampuan fiskal daerah.
Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, mengungkapkan bahwa penurunan investasi ini harus menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Menurutnya, penurunan ratusan miliar rupiah bukanlah angka kecil dan memiliki pengaruh besar terhadap kapasitas daerah dalam melaksanakan pembangunan.
“Ratusan miliar rupiah bukan jumlah kecil. Penurunan ini jelas berpengaruh terhadap kemampuan daerah dalam merealisasikan belanja pembangunan,” tegasnya.
Dedy menjelaskan bahwa investasi memiliki peran vital sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Melalui investasi, berbagai sektor seperti infrastruktur, pelayanan publik, hingga lapangan kerja dapat tumbuh dan berkembang. Karena itu, ia menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek pendukung investasi di Berau.
“Perlu dilihat kembali regulasinya, proses perizinannya, hingga iklim usaha yang dirasakan para pelaku investasi. Kalau ada hambatan, harus segera diperbaiki agar investor merasa aman dan nyaman untuk menanamkan modal di Berau,” jelasnya.
Lebih lanjut, politikus yang akrab disapa Dedet itu menambahkan bahwa DPRD Berau siap mendukung setiap langkah strategis pemerintah daerah dalam mengembalikan tren investasi ke arah yang lebih positif. Menurutnya, pemerintah harus mengambil tindakan nyata, baik untuk mengundang investor baru maupun memastikan proyek investasi yang sudah berjalan tetap berkelanjutan.
“Harus ada langkah konkret, baik dalam menarik investor baru maupun menjaga komitmen investasi yang sudah ada. Jika tidak diantisipasi, penurunan ini bisa memengaruhi program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, DPRD mendorong pemerintah daerah untuk segera mengidentifikasi penyebab penurunan dan menetapkan strategi pemulihan investasi. Hal ini penting agar pembangunan di Kabupaten Berau tetap berjalan optimal dan tidak mengalami perlambatan yang dapat berdampak pada masyarakat.
Penurunan investasi ini diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki tata kelola investasi, meningkatkan pelayanan birokrasi, dan menciptakan lingkungan usaha yang lebih ramah bagi para pelaku usaha. (ADV/ZENN)
