Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
AdvertorialPemkab Berau

Ziarah ke Makam Raja Pertama Jadi Tradisi Peringatan Hari Jadi Berau

ZonaTV
12
×

Ziarah ke Makam Raja Pertama Jadi Tradisi Peringatan Hari Jadi Berau

Sebarkan artikel ini
8618720b 3c1e 4a87 8b39 d947edfe706c
IKLAN VIDEO LIST

Tanjung Redeb – Peringatan Hari Jadi ke-72 Kabupaten Berau dan Hari Jadi ke-215 Kota Tanjung Redeb diwarnai dengan kegiatan ziarah ke makam Raja pertama Kerajaan Berau, Baddit Dipattung bergelar Aji Surya Nata Kusuma, di Kampung Merancang Hulu, Kecamatan Gunung Tabur, Sabtu (13/9/2025).

Rombongan ziarah dipimpin langsung Ketua Dewan Adat Kesultanan Gunung Tabur, Pangeran Hadingrat, bersama Sultan Gunung Tabur Adji Awang Idris, serta Ketua Lembaga Pemangku Adat, Endin Supandi.

Hadir pula Bupati Berau Sri Juniarsih, Wakil Bupati Gamalis, Sekda, jajaran Forkopimda, perwakilan TNI-Polri, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, perusahaan, hingga warga sekitar.

Baddit Dipattung dikenal sebagai raja pertama sekaligus pendiri awal Kesultanan Berau yang berkuasa pada 1377–1401. Makamnya di Merancang Hulu menjadi simbol penting perjalanan panjang sejarah masyarakat Berau sejak abad ke-14.

“Ziarah ini bukan sekadar ritual, tapi pengingat agar kita tidak melupakan akar sejarah. Setiap tahun kegiatan ini kami tetapkan menjadi bagian resmi dari rangkaian peringatan hari jadi,” ungkap Bupati Sri Juniarsih.

Pemkab Berau juga menyiapkan langkah strategis untuk menata kawasan makam agar lebih representatif. Master plan pembangunan telah disusun, meliputi penataan taman, penyediaan sarana peziarah, serta pemasangan narasi sejarah tentang peran Baddit Dipattung.

“Saya ingin semua yang datang ke sini paham siapa beliau, apa perannya, dan bagaimana beliau memimpin. Untuk itu camat dan lurah Gunung Tabur saya minta segera merancang narasi sejarah tersebut,” tegas Bupati.

Kawasan makam nantinya tidak hanya menjadi tempat ziarah, tapi juga destinasi wisata sejarah dan religi. Program penataan akan melibatkan Dinas Pariwisata, pemerintah kecamatan, dan pemerintah kampung setempat.

Bupati menegaskan pembangunan kawasan ini sebagai bentuk penghargaan kepada tokoh adat yang telah menjaga keberlangsungan masyarakat pada masa lampau. Meski dengan keterbatasan sarana di zamannya, Baddit Dipattung memimpin selama 32 tahun hingga wafat pada 1401.

“Semoga kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa kebersamaan dan membangkitkan kecintaan generasi muda terhadap sejarah dan budaya daerah,” tambah Sri Juniarsih.

Ziarah tahunan ini menjadi momentum mempererat silaturahmi antara pemerintah, kesultanan, dan masyarakat, sekaligus pengingat bahwa warisan leluhur harus dijaga agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman. (Adventorial)

 

Penulis : Suci

Editor : Fery

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan