Tanjung Redeb – Kisah lama Golkar dan PPP memenangkan Pilkada Berau selama dua periode ingin kembali diulang. Dengan mengusung Syarifatul dan Gamalis, Golkar dan PPP berharap hal itu dapat terjadi.
Niat memenangkan Pilkada Berau periode 2024-2029 itu disampaikan secara berturut-turut oleh Ketua DPD Partai Golkar Berau, Andi Amir; Ketua DPC PPP Berau, Saga; dan Wakil Bupati Berau yang juga Ketua DPW PPP Kaltim, Gamalis.
“Saya atas nama pribadi dan atas nama DPD Golkar menginginkan Partai Golkar berkoalisi dengan PPP,” ungkap Andi Amir saat PPP mengembalikan formulir pendaftaran calon bupati dan wakil bupati periode 2024-2029 di Kantor DPRD Golkar Berau, Senin (13/5/2024).
Disampaikannya, keinginan untuk kembali berkoalisi dengan PPP bukan tanpa alasan. Koalisi Partai Golkar dan PPP sudah pernah menunjukkan hasil. Karena terbukti membangun, Golkar dan PPP bisa dua periode.
“Karena dua periode, lewat tangan dingin ayahanda Makmur dan Pak Rifai, sudah terbukti membangun,” tegasnya.
Untuk mewujudkan keinginan itu, Andi meminta calon bupati dan wakil bupati dari Partai Golkar yang telah mendapat surat tugas dari partai, dalam hal ini Syarifatul Syadiah agar tetap maju melangkah.
“Kami harapkan Syarifatul tidak mundur lagi. Maju terus. Harapan saya secara pribadi dan sebagai Ketua DPRD jangan sampai di sini,” pintanya.
Senada dengan Andi Amir, Ketua DPC PPP Berau, Saga menegaskan niat baik dan harapan Ketua DPD Golkar tersebut sebenarnya merupakan niat dan harapan PPP juga.
“Apa yang disampaikan Ketua DPD Golkar akan menjadi harapan kami. Golkar dan PPP sudah membangun Berau selama dua periode, menjadi bupati dan wakil bupati,” bebernya.
Diakuinya, tidak mustahil jika pada periode 2024-2029 ini, yang menjabat menjadi Bupati – Wakil Bupati Berau berasal dari Golkar dan PPP.
“Tinggal kita melakukan komunikasi dan koordinasi agar niat baik kita ini dikabulkan dan Berau menjadi lebih baik lagi daripada hari ini, lebih maju, sejahtera karena dipimpin kembali oleh Golkar dan PPP,” paparnya.
Ditambahkannya, PPP tidak berambisi agar kadernya menjadi bupati, apalagi jika harus berkoalisi dengan Golkar. Mengingat kedua partai sama-sama memperoleh empat kursi pada Pileg lalu. Hal itu tentu berbeda dengan partai lain.
“Jadi terus terang saja, saya mewakili PPP Berau tidak berambisi. Bisa ditunjuk menjadi bupati. Jika tidak dan kalau harus menjadi wakil bupati, tidak masalah. Tapi, ada tapinya. Kalau dengan Golkar. Kalau dengan yang lain, mohon maaf,” tegasnya.
Gamalis menegaskan pembicaraan terkait koalisi kedua partai itu selalu dibicarakan pihaknya. PPP juga selalu berupaya mencari cara agar keinginan itu dapat terwujud.
“Kami tidak mematok harga nomor satu atau nomor dua. Insyaallah itu akan selalu dirapatkan. Intinya bagaimana caranya kita memimpin dan membangun Berau tercinta ini menjadi lebih baik,” pungkasnya. (Elton/Fery)