Tanjung Redeb – Sejumlah guru honorer di Kabupaten Berau mengungkapkan kekecewaannya atas keterlambatan pembayaran gaji mereka yang sudah tertunda selama tiga bulan terakhir.
Gaji yang belum dibayar sejak Januari, Februari, hingga Maret 2025 ini memicu keresahan di kalangan para tenaga pendidik yang bergantung pada penghasilan dari pekerjaan mereka sebagai guru honorer.
Salah satu guru honorer yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, keterlambatan gaji telah menyebabkan ketidakpastian finansial bagi banyak guru honorer.
“Kami sangat mengandalkan gaji dari pekerjaan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, hingga kini kami belum menerima gaji. Ini sangat mengganggu, apalagi sudah tiga bulan terlewat,” ungkapnya.
Banyak dari para guru honorer yang menilai bahwa masalah ini berdampak langsung pada kinerja mereka. Sebagai tenaga pendidik yang memiliki tanggung jawab besar dalam mencerdaskan anak bangsa, ketidakpastian tentang gaji ini menambah beban mental dan emosional mereka.
“Kami juga manusia, dengan kebutuhan hidup. Keterlambatan ini sangat mempengaruhi motivasi kami dalam mengajar,” tambahnya.
Beberapa guru mengaku terpaksa menunda pembayaran kebutuhan sehari-hari seperti tagihan listrik, pembelian bahan pangan, bahkan biaya pendidikan anak.
“Bagaimana kami bisa mengajar dengan baik jika kami sendiri tertekan karena masalah finansial? Kami berharap ada solusi secepatnya, karena kami sudah bekerja dengan sepenuh hati,” ujar guru lainnya dengan nada prihatin.
Selain itu, sebagian guru honorer juga menyampaikan harapan agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih pada kesejahteraan guru honorer. Mereka berharap agar kebijakan mengenai gaji dan tunjangan honorer dapat diperbaiki dan dijamin tepat waktu agar mereka bisa bekerja tanpa rasa khawatir akan kebutuhan hidup.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Berau, Mardiatul Idalisah saat dikonfirmasi mengaku saat ini pihaknya sedang mempersiapkan untuk pembayaran gaji guru honorer.
“Masih dipersiapkan,” singkatnya.
Penulis: Fery