Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
AdvertorialPemkab Berau

Solusi Ekologis dan Ekonomis, Ubah Sampah Jadi Cuan

Avatar of Redaksi
ZonaTV
120
×

Solusi Ekologis dan Ekonomis, Ubah Sampah Jadi Cuan

Sebarkan artikel ini
e510c384 img 20240630 wa0221 11zon
IKLAN VIDEO LIST

Tanjung Redeb – Bupati Berau, Sri Juniarsih, mengimbau masyarakat untuk mulai memilah sampah dari lingkungan rumah mereka. Dalam sebuah acara aksi bersih sampah yang diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau pada Minggu (30/6/2024) pagi, ia menjelaskan bahwa sampah kini memiliki nilai ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Untuk sampah kering seperti botol plastik, kaleng, kardus, dan buku bekas bisa diuangkan. Caranya adalah dengan memilah jenis sampah tersebut, lalu membawanya ke bank sampah untuk ditimbang dan ditukar dengan uang. Bukankah ini sangat bagus?” kata Sri Juniarsih.

Polling
TS Poll - Loading poll ...

Dengan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dan menyetorkannya ke bank sampah, masalah pengelolaan sampah dapat dikendalikan. Selain itu, hal ini juga memudahkan petugas kebersihan dalam menjalankan tugasnya karena jumlah sampah yang harus dikelola berkurang.

Selain sampah plastik, ada juga sampah basah seperti sisa makanan yang dapat dijadikan pupuk kompos. Sri Juniarsih mendorong masyarakat, khususnya yang memiliki lahan di samping rumah, untuk membuat lubang pengomposan sampah basah.

“Masalah sampah ini harus menjadi perhatian bersama. Data tahun 2023 menunjukkan bahwa Berau mengumpulkan lebih dari 51,28 ton sampah, dengan 80,05% yang berhasil dikelola. Masih ada 19,95% lagi yang belum terkelola,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa 26% dari komposisi sampah adalah sampah plastik, yang tidak mudah terurai secara alami dan berpotensi mencemari tanah, air, laut, dan udara.

“Kami telah menyediakan truk sampah dan kapal sampah khusus untuk mengangkut sampah hanyut di sungai. Saya berharap tindakan membuang sampah pada tempatnya menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan hanya saat upacara,” tutup Sri Juniarsih.

Kepala DLHK Berau, Mustakim, dalam sambutannya juga menyebut bahwa pengelolaan sampah sebagian besar masih bertumpu pada pendekatan sederhana yaitu kumpul, angkut, dan buang ke TPA.

“Jumlah sampah akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Sementara fasilitas pengelolaan sampah yang dikelola pemerintah dan masyarakat masih minim,” katanya. (Adv/*/Alit/Fery)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan