TANJUNG REDEB – Kepala Kantor Urusan Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tanjung Redeb, mengatakan saat ini pihaknya tengah memintai keterangan terhadap awak kapal, surveyor dan master loading terkait dengan karamnya tongkang bermuatan batu bara milik PT Berau Coal, di perairan Sungai Mantaritip.
“Awak kapal, surveyor dan master loading dalam proses dimintai keterangan terkait kejadian tersebut,” ujarnya singkat saat dihubungi awak media pada Senin (21/10/2024).
Diberitakan sebelumnya, Sebuah kapal tongkang bermuatan sekitar 7.000 ton batu bara, dengan nama lambung Intan Megah 14, terbalik di perairan Muara Mantaritip, Kecamatan Sambaliung, belum lama ini.
Tongkang tersebut diduga bertolak dari Port of Loading Suaran site PT Berau Coal dengan tujuan Muara Berau sebelum akhirnya mengalami insiden di tengah perjalanan.
Dilansir dari berbagai sumber, Kahar, salah satu anak buah kapal (ABK), mengungkapkan bahwa tanda-tanda potensi terbaliknya kapal sudah terlihat sejak kapal masih berada di Port of Loading Suaran.
“Tongkang sudah mulai miring, dan kondisi semakin parah saat air pasang,” ujarnya.
Tongkang Intan Megah 14 berukuran 300 feet, dan insiden ini terjadi setelah pemuatan batu bara selesai di Jetty Suaran, milik PT Berau Coal.
Berdasarkan informasi dari situs resmi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (hubla.dephub.go.id), proses pemuatan selesai pada Jumat, 18 Oktober 2024, sekitar pukul 01.45 WITA. Namun, setelah selesai, kondisi tongkang dilaporkan miring hingga mencapai 65 cm.
Meski sudah diberitahukan mengenai kemiringan, proses pelepasan tongkang tetap dilanjutkan. Pada pukul 06.00 WITA, kemiringan semakin parah, dan kru kapal mencoba mengandaskan tongkang untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Sayangnya, muatan batu bara yang tidak stabil mulai longsor, membuat tongkang terbalik di perairan Muara Mantaritip.
Hingga saat ini, penyebab utama insiden diduga akibat proses pemuatan yang dilakukan saat kapal sudah dalam kondisi miring, serta kemungkinan air masuk melalui manhole. Koordinat tenggelamnya kapal berada di 02°01’1352″ N dan 117°48’0402″ E.
Sementara itu, Corporate Communication PT Berau Coal, Rudhini saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, terkait kebenaran bahwa tongkang yang terbalik tersebut usai mengangkut batubara dari Site Suaran, belum memberikan komentar. (Tim/Fery)