Tanjung Redeb – Perumda Bhakti Praja dipastikan akan menjalankan tiga jenis usaha sepanjang tahun 2024. Kepastian itu ada mengingat rencana bisnis dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) telah selesai disusun.
Dirut Perumda Bhakti Praja, Sultan menjelaskan rencana bisnis perusahaan hingga lima tahun mendatang, 2024-2028 sudah selesai dibuat pada akhir Desember 2023 dan pada awal tahun 2024.
“Dan ini kita sudah matangkan dengan RKAP. Sudah selesai juga. Ini sedang proses pengesahan. Sehingga tinggal kami jalankan,” ungkapnya kepada media ini, Kamis (18/4/2024).
Sebagai perusahaan yang mulai menjalankan bisnisnya dari nol, lanjut Sultan, segala rencana bisnis memang harus disiapkan secara matang dan diselesaikan terlebih dahulu.
“Karena Bhakti Praja ini baru, mulai dari nol lagi maka harus direncakan baik-baik dan itu menjadi keharusan bagi sebuah BUMD. Membuat rencana bisnis itu yang pertama kami selesaikan,” jelasnya.
Disampaikannya, sepanjang tahun 2024, Perumda Bhakti Praja akan menjalankan tiga jenis usaha, selain pengangkutan CPO yang dikonsentrasikan pada tahun 2023 lalu. Tiga jenis usaha itu yakni jual beli karet, cool storage, dan usaha ayam petelur.
“Selain jual beli karet, yang memang ada potensinya di Kabupaten Berau, yang kedua itu cool storage. Pembangunan cool storage itu kebetulan Dinas Perikanan kan ada TPI di Tanjung Batu,” imbuhnya.
Secara khusus, ditegaskannya, pembangunan cool storage sudah dibicarakan secara internal bersama Dewan Pengawas (Dewas). Tahun ini, pembangunannya pun akan dilaksanakan.
“Salah satu fasilitas yang disiapkan di TPI itu adalah cool storage, selain pabrik es. Nah ini, Perumda ditawarkan untuk membuat cool storage,” bebernya.
Selain dua jenis usaha itu, usaha ayam petelur juga akan dijalankan. Mengingat potensi bisnis dari bidang peternakan tersebut sangat menjanjikan, karena sangat dibutuhkan masyarakat.
“Menurut kita sesuai hasil survei dan kajian teknis Perumda dulu di 2016 pada saat mau didirikan, salah satu usaha itu adalah peternakan,” tambahnya.
“Dan dari peternakan memang banyak. Tapi yang hari ini cepat pergerakannya untuk bisnis usaha itu ayam petelur, yang kita lihat di lapangan masih sangat dibutuhkan,” sambungnya.
Ditambahkannya, demi menjalankan usaha itu pihaknya memiliki modal awal sejumlah Rp 2 miliar. Modal awal itu pun sudah diterima perusahaan pada akhir tahun 2023 silam.
“Itulah modal yang akan memberikan kita ruang dan peluang untuk bisa menambah usaha selain berharap di tahun 2024 ada tambahan anggaran lagi,” pungkasnya. (Elton/Fery)