Tanjung Redeb – Pembangunan lanjutan Turap Sheet Pile di Kecamatan Gunung Tabur tepatnya di wilayah RT 05 dan RT 06 dikeluhkan warga. Pasalnya, pembangunan turap itu tidak sesuai dengan turap yang sebenarnya diharapkan.
Terkait hal itu, warga Gunung Tabur yang juga Ketua Barisan Taruna Lembaga Pemangku Adat Gunung Tabur, Adven mempertanyakan pembangunan turap yang dilaksanakan di lokasi itu. Pasalnya, yang dibangun saat ini bukan turap melainkan jembatan.
“Yang dikeluhkan warga kenapa tidak diturap seperti di RT lain di Gunung Tabur. Kan di plang proyek turap. Ini bukan turap. Tapi jembatan,” tegasnya.
Dijelaskannya, di wilayah itu seharusnya dibangun turap. Sebab sangat bermanfaat dan dibutuhkan warga sekitar. Ironisnya, yang direalisasikan tidak sesuai dengan perencanaan.
“Warga maunya turap karena lebih bagus bisa menahan banjir dan abrasi. Juga bisa ada penghijauan di pinggir sungai. Ini bukan. Jembatan. Makanya saya mau laporkan,” keluhnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada DPUPR Berau, Hendra Pranata menjelaskan yang dibangun itu bukan merupakan jembatan melainkan turap yang mirip jembatan. Walaupun mirip jembatan, fungsinya tetap sama.
“Sama aja fungsinya. Itu bukan jembatan. Turap. Ada dong turap yang mirip jembatan. Nanti dilihat saja hasilnya. Kerenlah itu pokoknya,” tegasnya.
Lebih jauh dijelaskan Hendra, wilayah RT 05 dan RT 06 itu merupakan area rendah. Sehingga akan mudah tergenang banjir dan terdampak abrasi apabila hujan turun dan pasang sungai terjadi.
“Kemarin aku cek ke sana memang di sana masuk kawasan tergenang pasang surut. Ketahuan aja itu banyak tanahnya turun,” imbuhnya.
Untuk mengatasi hal itu, pihaknya akan meninggikan kawasan sekitar seperti yang saat ini dilakukan di Jalan Gajah Mada. Sebab, area itu termasuk kawasan rendah dan pasti tergenang banjir walaupun sudah dibangun drainase.
“Turap Ahmad Yani kan sudah lama ada. Tapi Gajah Mada tetap banjir. Ya jalan Gajah Madanya yang ditinggikan. Kalau memang karena air hujan tidak teralirkan dengan baik, nanti kita bikin drainasenya bagus-bagus,” imbuhnya.
Untuk titik lain, tambah Hendra, seperti di Gunung Tabur, wilayah RT 05 dan 06 akan dilakukan hal yang sama seperti yang sudah dilakukan di Gaja Mada.
“Nanti di cek. Kemungkinan perlakuan di Gunung Tabur itu seperti di Gajah Mada,” bebernya.
Untuk diketahui, pembangunan turap sheet pile di Gunung Tabur menelan APBD Berau 2023 senilai Rp 18.638.297.256. Bertanggal kontrak 05 Mei 2023 lalu, proyek itu dilaksanakan oleh penyedia jasa PT Jasin Effrin Jaya. (TNW)