Tanjung Redeb – Realisasi program penataan bangunan dan gedung Bidang Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan, dan Jasa Konstruksi (P3BJK) DPUPR Berau tahun 2023 silam mencapai 89 persen.
Kabid P3BJK DPUPR Berau, Niar A. Rani menjelaskan capaian itu sesuai dengan realisasi belanja modal baik murni maupun perubahan TA 2023 yang masuk DPA P3BJK, senilai Rp 200 miliar lebih.
“Anggaran semua itu sudah termasuk juga dengan pembangunan MYC RSUD Tanjung Redeb, rehab, dan bangun baru. Ada juga yang penambahan sarana prasarana bangunan,” jelasnya.
Diakuinya, anggaran yang ada memang tidak mampu menjamin penyelesaian semua proyek atau kegiatan yang ada di bidangnya. Sebab masih terdapat beberapa proyek yang belum dapat diselesaikan tepat waktu.
“Untuk yang belum selesai kalau sesuai kontrak itu terhutang 50 hari kalender. Pemberian kesempatan dengan denda 1/1.000 per hari,” terangnya.
“Kalau lewat waktu itu dan kontraktor masih sanggup maka dilanjutkan. Kalau tidak maka putus kontrak,” tegasnya.
Ditambahkannya, untuk tahun 2024 belanja modal murni untuk program penataan bangunan dan gedung juga sudah tersedia. Anggaran tersebut pun diharapkan dapat dimaksimalkan agar berbagai kegiatan dapat diselesaikan tepat waktu.
“Untuk tahun 2024 sudah ada anggarannya. Sekitar Rp 233 miliar. Rumah sakit yang paling besar Rp 100 miliar. Ada beberapa kegiatan yang sudah mulai kita lelang juga pada awal Februari,” imbuhnya.
Niar pun berharap agar berbagai kendala yang dihadapi pada tahun 2023 silam seperti lelang yang terlambat, dan sebagainya dapat menjadi pelajaran bagi pelaksanaan kegiatan yang hendak dilaksanakan pada tahun ini.
“Ini kita ada percepatan-percepatan lelang. Mudah-mudahan sekitar April sudah berkontrak. Dan diharapkan bisa mulai kerja. Karena kalau rehab hanya 3-4 bulan. Hanya izin yang bikin lambat. Jadi perlu percepatan itu,” tandasnya. (TNW/FST)
