Bulungan – Polda Kaltara melaksanakan Press Release Pengungkapan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Tindak Pidana Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Kegiatan ini di pimpin langsung oleh Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya di dampingi oleh Dirreskrimum Polda Kaltara Kombes Pol Taufik Herdiansyah Zeinardi dan Kabidhumas Polda Kaltara Kombes Pol Budhi Rachmat.
“Polda Kaltara dan jajaran selama periode Januari-Agustus 2023 menangani perkara TPPO sebanyak 20 Perkara dengan jumlah tersangka 20 orang, DPO 6 orang dan Korban Sebanyak 90 Orang” Ucap Kapolda Kaltara.
Pada Pres Release kali ini terdapat 2 tersangka yakni, Berinisial I dengan modus mendapatkan keuntungan dari CPMI Ilegal tersebut dengan upah 100rb/orang, dan Mendoktrin CPMI Ilegal tersebut untuk mengaku sebagai desa Liang Bunyu apabila ada pemeriksaan petugas
Sedangkan tersangka berinisial A menggunakan modus menjajikan pekerjaan kepada CPMI di kebun sawit yang berada di Malaysia dengan gaji sebesar 1.300 RM dan mengkoordinir pembiayaan terkait pemberangkatan CPMI Ilegal tersebut dari Kab. Pinrang menuju Tawau Malaysia.
Barang bukti yang berhasil diamankan berupa 1 unit Mobil, 2 unit HP Merk Opo, dan 3 Lembar Tiket kapal Pare-pare – Nunukan
Terhadap Tindak kejahatan ini dikenakan Pasal 10 Jo pasal 4 UU RI No 21 Tahun 2007 tentang tindak pidana perdagangan orang dan atau pasal 81 Jo pasal 69 Jo pasal 83 jo Pasal 68 Jo Pasal 5 Huruf B sampai Huruf E UU RI No 18 tahun 2017 tentang perlindungan pekerja migran indonesia jo pasal 53 KUHP Jo pasal 55 Ayat 1.
Dirreskrimum Polda Kaltara Kombes Pol Taufik Herdiansyah Zeinardi dalam kesempatan ini juga menegaskan bahwa Satgas TPPO ini selain melakukan tindakan tegas Penegakan Hukum terhadap kejahatan ini juga melakukan tindakan Preventif.
“Satgas TPPO ini tentunya bukan hanya melakukan Tindakan Penegakan Hukum saja, tetapi kami juga ada Sub Satgas yang bertugas di bidang Preventif dan Preemtif” tandasnya. (FST)