Tanjung Redeb – Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Berau menghadapi kondisi yang memprihatinkan dengan kekurangan personel yang signifikan.
Meskipun sudah berkali-kali mengajukan permohonan untuk penambahan personel, hingga kini belum ada tindak lanjut nyata dari pemerintah.
Koordinator Lapangan Damkar Berau, Agus, menegaskan bahwa pihaknya benar-benar membutuhkan tambahan personel untuk bisa menjalankan tugas dengan optimal, mengingat luasnya wilayah yang harus dijangkau dan potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
“Kami membutuhkan tambahan sekitar 210 personel untuk dapat melaksanakan tugas dengan maksimal. Saat ini, kami hanya memiliki sekitar 40 personel yang tersebar di seluruh wilayah Berau,” ungkap Agus.
Dengan jumlah personel yang sangat terbatas, tim pemadam kebakaran kesulitan untuk menangani berbagai insiden kebakaran yang terjadi di Berau.
“Di Mako saja, kami hanya memiliki 17 personel. Sementara itu, armada yang tersedia hanya sekitar 8 unit. Padahal, dalam satu armada harusnya diisi oleh 6 personel untuk bisa melakukan pemadaman dengan efisien,” jelas Agus.
Kekurangan personel ini sangat berdampak pada kemampuan tim Damkar dalam merespons kejadian kebakaran. Dalam situasi darurat, waktu sangat berharga, dan keterlambatan dalam penanganan kebakaran bisa berakibat fatal.
“Ini membuat kami semakin bingung, kenapa penambahan personel ini belum juga menjadi perhatian serius dari pemerintah,” keluhnya.
Agus menyebutkan bahwa mereka sudah beberapa kali mengajukan permohonan penambahan personel kepada pemerintah daerah, namun hingga saat ini tidak ada tindak lanjut yang jelas.
“Kami berharap pemerintah menyadari betapa pentingnya memiliki tim pemadam kebakaran yang memadai, terutama di kabupaten yang luas dan padat penduduk seperti Berau ini. Kami memerlukan dukungan lebih, baik dalam hal personel maupun sarana prasarana yang memadai,” tambahnya.
Tugas pemadam kebakaran tidak hanya sebatas memadamkan api. Tim Damkar juga berperan dalam penanganan bencana lainnya seperti kebakaran hutan, penyelamatan korban kecelakaan, dan berbagai situasi darurat lainnya. Kondisi yang kurang ideal ini jelas membuat kerja mereka semakin berat dan rentan terhadap risiko.
Penulis: Fery
