Tanjung Redeb – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau tengah mempersiapkan kajian terkait peristiwa banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah di Berau.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Berau, Hendra Pranata mengungkapkan, kajian tersebut akan diusulkan melalui ABT tahun ini.
Dikatakannya, hal ini adalah upaya mitigasi risiko yang terjadi melalui dua tahapan kajian hidrologi Sungai Segah dan Sungai Kelay.
“Tahap pertama di tahun ini kajian bersifat global,”
Ujarnya.
Dikatakannya, untuk tahap kedua diharapkan tuntas sebelum fase berikutnya tiba. Di mana, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diprediksi akan terjadi banjir kembali pada pekan kedua di Bulan Mei tahun 2026.
“Ada berbagai macam hipotesa dan pendapat yang nanti akan secara ilmiah kita uji bersama sehingga penanganannya akan bisa efektif dan efisien,” bebernya.
Lebih lanjut, untuk anggaran yang akan diajukan diperkirakan akan merogoh kantong APBD cukup banyak.
“Sepertinya cukup besar, karena area terdampak juga cukup luas. Untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Kelay 7.027 KM2 dan DAS Segah 6.892 KM2,” tandasnya.
Penulis : Fery