KUTAI KARTANEGARA – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalimantan Timur akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-2 pada Sabtu, 11 Mei 2025, bertempat di Aula Ruhuy Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim. Musda ini menjadi momentum penting bagi organisasi media siber di Kaltim untuk menentukan arah kepemimpinan baru, dengan keterlibatan aktif seluruh perwakilan dari kabupaten/kota se-Kalimantan Timur, termasuk dari Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ketua SMSI Kutai Kartanegara, Angga Triandi, memastikan dirinya akan hadir dan memberikan hak suara mewakili Kukar dalam forum demokrasi internal SMSI tersebut. Angga menyebut, Musda ini bukan hanya ajang pemilihan ketua, tetapi juga merupakan ruang evaluasi kinerja organisasi dan penetapan agenda strategis untuk kemajuan ekosistem media digital di Kaltim.
“Kami dari SMSI Kukar siap ambil bagian dalam Musda ini. Kami harap proses berjalan demokratis, terbuka, dan mampu menghasilkan kepemimpinan yang solid serta mampu menjawab tantangan zaman,” ujar Angga Triandi, Sabtu (10/5/2025).
Musda ke-2 ini juga menjadi sorotan karena telah muncul empat nama bakal calon ketua yang siap bersaing. Keempat kandidat tersebut telah dinyatakan melengkapi seluruh berkas administrasi dan siap mengikuti tahapan pemilihan, yakni:
1. Wiwid Marhaendra Wijaya, tokoh media dari Kota Samarinda yang dikenal vokal dalam penguatan peran media siber lokal dan pengembangan SDM jurnalistik.
2. Jerin, juga dari Samarinda, yang digadang-gadang membawa semangat regenerasi dan transformasi digital di tubuh SMSI.
3. Yakub Anani, seorang figur senior media daring di Samarinda yang memiliki rekam jejak panjang dalam dunia jurnalistik daerah.
4. Indra Teguh, kandidat dari Kabupaten Berau, yang kini menjabat sebagai Ketua SMSI Berau dan dikenal aktif membangun sinergi antar-media lokal.
Musda ini diyakini akan berlangsung dinamis, mengingat keempat calon membawa visi yang beragam, mulai dari penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, hingga advokasi terhadap media kecil dan menengah di tengah gempuran digitalisasi dan disinformasi.
Tidak hanya pemilihan ketua, Musda juga akan membahas pertanggungjawaban pengurus sebelumnya serta merumuskan program kerja strategis SMSI Kaltim untuk periode mendatang. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat peran SMSI sebagai organisasi yang mampu menjadi rumah besar bagi media siber, serta menjalin kemitraan sehat dengan pemerintah dan masyarakat.
Pemilihan ketua ini juga akan menjadi barometer arah baru organisasi, terutama dalam menjawab tantangan industri media digital yang terus berkembang pesat.
Dengan keterlibatan aktif dari seluruh perwakilan kabupaten/kota, termasuk Kutai Kartanegara, Musda SMSI Kaltim ke-2 diharapkan menjadi titik tolak kebangkitan media siber daerah yang profesional, independen, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Musda ke-2 SMSI Kalimantan Timur tidak hanya menjadi ajang pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap kontribusi SMSI dalam mendorong profesionalisme media digital di daerah. Selama ini, media siber berperan penting dalam penyebaran informasi yang cepat dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Namun, tantangan seperti hoaks, ketimpangan kualitas jurnalisme, dan tekanan ekonomi masih menjadi persoalan utama yang harus dihadapi bersama.
Dalam konteks inilah, kepemimpinan baru SMSI Kaltim dituntut memiliki kapasitas lebih dari sekadar administratif. Sosok ketua ke depan harus mampu menjadi jembatan antarmedia, menjalin kemitraan strategis dengan pemangku kepentingan, serta mendorong peningkatan kapasitas wartawan di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Menurut Ketua SMSI Kukar, Angga Triandi, keberhasilan Musda nanti akan sangat ditentukan oleh integritas dan visi calon-calon yang maju. Ia berharap para kandidat tidak sekadar berebut posisi, melainkan mampu menyampaikan gagasan besar untuk masa depan media siber yang sehat dan berdaya saing.
“Kita ingin ketua yang tidak hanya populer, tapi juga pekerja keras, punya rekam jejak, dan tahu betul bagaimana merangkul seluruh elemen media — dari kota besar hingga pelosok kabupaten,” tegas Angga.
Keterwakilan Daerah dan Isu Pemerataan
Salah satu isu penting yang mengemuka menjelang Musda adalah pemerataan peran dan perhatian terhadap media siber di daerah, terutama di luar pusat-pusat kota seperti Samarinda dan Balikpapan. Dengan satu-satunya kandidat dari luar Samarinda, yakni Indra Teguh dari Kabupaten Berau, muncul harapan agar kepemimpinan ke depan mampu membawa suara media daerah lebih diperhatikan, baik dalam program pelatihan, advokasi kebijakan, maupun akses terhadap peluang-peluang pendukung eksistensi media.
Hal ini juga menjadi refleksi atas dinamika organisasi SMSI selama ini yang dinilai masih terpusat. Keterwakilan daerah dalam struktur dan kebijakan akan menjadi salah satu isu strategis yang turut memengaruhi arah pemilihan.
Sinergi dengan Pemerintah dan Perlindungan Jurnalis
Musda yang dilaksanakan di Aula Ruhuy Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, menandai bentuk kolaborasi dan dukungan pemerintah terhadap ekosistem media yang sehat. Namun demikian, SMSI sebagai organisasi pers tetap dituntut menjaga independensinya dalam mengawal kebijakan publik dan menjadi penyeimbang kekuasaan melalui produk jurnalistik yang kredibel.
Dalam forum Musda nanti, diharapkan ada komitmen kuat dari kandidat untuk memperjuangkan hak-hak jurnalis, termasuk perlindungan hukum, keselamatan kerja, serta kesejahteraan para pelaku media siber.
Penulis : Tim
Editor : Fery
