Tanjung Redeb – 50 karyawan PT SMJ diduga keracunan makanan Jumat kemarin. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie kepada media ini.
“Betul tadi malam ada lebih dari 30 karyawan perusahaan PT SMJ itu diduga keracunan makanan,” ujarnya.
Dikatakannya, sejak malam tadi, pihaknya telah melakukan investigasi terkait dugaan keracunan makanan tersebut.
“Pagi tadi tim kami sudah ke perusahaan untuk investigasi lebih lanjut. Dan ada beberapa prosedur yang dijalankan. Terkait pengambilan sampel,” katanya.
Dikatakannya, kasus keracunan merupakan kasus khusus yang harus sesegera mungkin harus dilaporkan. Sampel yang sudah diambil, nantinya akan dikirim ke Labkesda Provinsi Kaltim.
“Sebagai Protap, nanti akan ada uji laboratorium. Sudah diamankan sampel makanannya dan mungkin nanti dari spesimen manusianya, akan diambil muntah dan fasesnya,” jelasnya.
Dijelaskannya, dalam kasus keracunan makanan yang terjadi malam tadi. Gejala yang muncul terhadap korban bermacam-macam. Mulai dari demam, diare hingga muntah-muntah.
“Malam tadi sudah ditangani semuanya,” sebutnya.
Sementara itu, Humas RSUD dr Abdul Rivai, Dani Apriat Maja mengatakan, Informasi Terkait keracunan makanan sejak Jum’at, 20 september 2024 hingga hari ini pihaknya sudah menerima 50 pasien yang masuk di IGD dengan mayoritas keluhan sakit kepala, muntah, meriang, sakit perut dan BAB terus menerus yang dikeluhkan oleh pasien dan
4 diantaranya sudah masuk dalam rawat inap dikarenakan kondisinya lemah.
“Ada 50 orang yang diduga keracunan makanan. Dan 4 orang menjalani rawat inap,” sebutnya.
Sampai konfirmasi ini pihaknya sampaikan, masih ada 19 pasien di IGD sedang ditangani tim dokter dan perawat RSUD dr Abdul Rivai.
“Tim yang bertugas terus berusaha memaksimalkan fasilitas dan jumlah SDM yang bertugas untuk memberikan pelayanan paripurna bagi pasien umum maupun dugaan kasus keracunan yang datang berobat ke IGD RSUD dr Abdul Rivai,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur PT SMJ, Amba menyebut, bahwa pihaknya saat ini berada di Jakarta dan tidak mengetahui pasti peristiwa yang terjadi di site oprasional PT SBE (SMJ).
“Kami baru mendapat informasi itu. Dan memang benar, ada dugaan keracunan makanan,” sebutnya.
Diungkapkannya, dalam kasus dugaan keracunan makanan tersebut, pihaknya menggunakan pihak ketiga sebagai penyedia makanan bagi karyawan.
“Kami pakai catering. Jadi kami tidak mengetahui pasti. Yang jelas, tadi ada tim dari Dinas Kesehatan yang melakukan investigasi. Dan kami juga menunggu hasil itu,” tandasnya. (Fery)
