Tanjung Redeb – Dalam tiga tahun terakhir, komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalam pengembangan sektor pariwisata semakin meningkat secara signifikan. Pembangunan berbagai destinasi wisata menjadi prioritas utama, menggantikan ketergantungan pada sektor tambang. Hal ini selaras dengan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Riparda) Kabupaten Berau.
Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Berau, Samsiah, mengungkapkan bahwa sebelumnya, sektor pariwisata hanya mendapatkan alokasi anggaran kecil untuk pengembangan destinasi, seperti pembangunan fasilitas dasar berupa toilet dan gazebo di beberapa tempat wisata. Namun, dalam tiga tahun terakhir, Pemkab Berau menunjukkan dukungan yang jauh lebih besar.
“Dukungan Pemkab Berau dapat dirasakan melalui alokasi dana dari APBD Murni, Dana Alokasi Khusus (DAK), hingga DBHDR (Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi). Pengembangan amenitas telah dilakukan di berbagai destinasi wisata seperti Payung-Payung, Gunung Tabur, Pulau Besing, Teluk Sumbang, Biduk-Biduk, Tembudan, Talisayan, dan kawasan wisata unggulan lainnya,” jelas Samsiah.
Proyek pengembangan pariwisata ini juga didukung oleh pendekatan kolaboratif melalui konsep Pentahelix, yang melibatkan banyak pihak mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pekerjaan Umum, DLHK, Dishub, hingga kontribusi CSR dari perusahaan swasta, dukungan LSM seperti YKAN dan WWF, serta dukungan dari komunitas, akademisi, perbankan, dan media.
“Pemda Berau berhasil merangkul semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam pengembangan sektor pariwisata. Ini menunjukkan betapa seriusnya komitmen Pemkab dalam menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan masa depan,” tambahnya.
Hasil dari komitmen ini mulai terlihat dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, prestasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), desa wisata, dan pendapatan retribusi dari sektor pariwisata. Pertumbuhan sektor UMKM dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal juga menjadi dampak positif dari pengembangan pariwisata ini.
Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengungkapkan, bahwa memang pihaknya sudah berupaya maksimal untuk meningkatkan dan mengembangkan destinasi wisata yang ada di Bumi Batiwakkal.
“Dalam kurun waktu tiga tahun, alhamdulillah dengan waktu singkat ini, kami bisa memaksimalkan perhatian kami ke Pariwisata Berau. Ini juga sebagai bentuk, persiapan untuk IKN,” tukasnya. (Fery)
