TANJUNG REDEB – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Berau menunjukkan penurunan pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. TPT merupakan indikator yang menggambarkan persentase tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan mencerminkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja di daerah tersebut.
“Artinya, dari setiap 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 4-5 orang yang masih menganggur,” ujar Supriyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Berau.
Menurut data BPS, TPT di Kota Berau pada tahun 2023 tercatat sebesar 4,95 persen, turun 0,07 persen poin dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai 5,02 persen. Penurunan ini menunjukkan adanya sedikit perbaikan dalam penyerapan tenaga kerja di wilayah Bumi Batiwakkal.
“Jika melihat dari angka ini, ada penurunan tingkat pengangguran terbuka di Kota Berau,” jelas Supriyanto pada Selasa (3/9/2024).
Meski begitu, Supriyanto mencatat bahwa beberapa faktor masih menjadi penyebab adanya pengangguran di Berau. Salah satunya adalah ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Selain itu, resesi ekonomi global juga turut berdampak pada perusahaan-perusahaan di Berau, khususnya yang bergerak di sektor garmen dan tekstil, yang mengalami penurunan produktivitas akibat kekurangan order.
“Faktor lainnya termasuk peningkatan jumlah penduduk usia kerja dan angkatan kerja, peningkatan jumlah pencari kerja, migrasi pencari kerja, serta terbatasnya jumlah peluang kerja yang tersedia,” tambahnya.
Dengan kondisi ini, Supriyanto berharap adanya peningkatan upaya dari berbagai pihak untuk membuka lebih banyak peluang kerja, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Berau ke depannya. (*/Divana/Fery)
