TANJUNG REDEB- Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar DPRD Berau untuk memfasilitasi permasalahan aktivitas penambangan batu bara oleh PT Berau Coal, terpaksa dibatalkan.
Pasalnya, rapat yang diagendakan pada Kamis (8/8/2024), pukul 09.00 Wita tersebut belum juga dimulai hingga pukul 11.30 Wita, dikarenakan ketidakhadiran PT Berau Coal.
Tidak diketahui alasan pasti tidak hadirnya PT Berau Coal, sebab hingga rapat diputuskan untuk batal, DPRD Berau tidak menerima surat atau informasi apapun terkait absennya pihak perusahaan yang identik dengan warna hijau hitam itu.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengatakan agenda RDP yang rencananya akan membahas beberapa persoalan terkait aktivitas penambangan oleh PT Berau Coal itu, akan kembali dijadwalkan ulang.
“Hal ini sepertinya bukan sekali-dua kali terjadi. Hari ini ada hearing dari teman-teman organisasi masyarakat, kemudian PT Berau Coal tidak hadir. Dari DPRD tentunya akan menilai ini seperti apa. Karena kalau melihat jadwal DPRD itu hampir-hampir tidak ada waktu untuk hearing, namun kita upayakan untuk tetap meluangkan waktu, tetapi yang diharapkan hadir justru tidak datang,” ujarnya.
Madri menyebut jika dilakukan penjadwalan ulang maka RDP akan dilakukan oleh anggota DPRD yang baru, sebab pelantikan anggota DPRD akan dilkukan dalam waktu dekat.
“Kami dari lembaga DPRD sampai saat ini belum tahu kenapa PT Berau Coal tidak hadir. Tidak ada juga surat, tidak ada apa, ya kan? Kalau ditunda dan dijadwalkan ulang, tentunya nanti akan dilakukan oleh anggota dewan yang baru, karena di tanggal 19 ini sudah pelantikan. Dan jadwal ulangnya kemungkinan masih butuh waktu sampai terbentuk AKD dan Pimpinan Definitif DPRD Berau,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Berau, Peri Kombong sangat menyayangkan ketidakhadiran PT Berau Coal dalam RDP kali ini. Bahkan ia menyebut bukan hanya baru sekali, PT Berau Coal kerap mangkir ketika diundang DPRD Berau untuk melakukan tatap muka bersama para organisasi masyarakat.
“Dijadwalkan ulang tapi yang membahas anggota dewan yang baru, kemungkinan di bulan Oktober. Tapi memang sangat kita sayangkan kenapa dari pihak PT Berau Coal tidak menginformasikan apapun alasan mereka tidak hadir. Karena bukan hanya dewan saja, dari OPD dan organisasi masyarakat yang mengajukan permohonan, sudah menunggu sejak pagi. Terpaksa ini dibatalkan. Kami meminta agar PT Berau Coal bisa lebih bersikap kooperatif untuk menghadiri undangan-undangan yang diberikan terutama terkait RDP penting,” pungkasnya. (Tim/Fery)
