Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
AdvertorialPemkab Berau

Bupati: Penuh Makna dan Menarik

ZonaTV
193
×

Bupati: Penuh Makna dan Menarik

Sebarkan artikel ini
cbe139d4 picsart 24 06 27 10 08 49 666 11zon
IKLAN VIDEO LIST

Tanjung Redeb – Gelaran acara adat Bakudung Batiung yang menjadi agenda tahunan setiap hari jadi Kampung Tumbit Dayak, harus dipromosikan semakin luas. Prosesi khas dalam acara adat ini, bisa menjadi daya tarik wisatawan.

Bakudung Batiung adalah upacara adat Suku Dayak Gaai yang berada di Kampung Tumbit Dayak. Upacara adat ini merupakan bagian dari tradisi Suku Dayak Gaai, yang sudah dilakukan secara turun temurun dan terus berlanjut hingga sekarang oleh masyakarat Kampung Tumbit Dayak.

“Awal saya datang, saya memperhatikan dan melihat ukiran-ukiran yang dilakukan oleh orang-orang yang profesional, seperti membuat hiasan di atas ini. Saya pikir itu mudah, saya mencobanya, dan ternyata tidak bisa. Nah proses mengukir ini yang harus kita angkat, kita promosikan,” ujar Bupati Berau Sri Juniarsih saat menghadiri acara Bakudung Batiung, Rabu (26/6/2024).

Demikian juga dengan ukiran-ukiran Dayak yang juga hanya bisa dilakukan oleh orang-orang profesional. Ini yang harus diangkat, karena tidak ada di luar Kalimantan. Juga untuk aktivitas yang dilakukan oleh anak muda zaman dulu. Yang ternyata ini juga masih dilestarikan. Sehingga ini harus dikembangkan, supaya menarik minat wisatawan.

Kemudian ada juga prosesi Panjat Piruai, pengambilan madu di pohon yang tinggi, dengan cara berjalan di seutas rotan dari satu pohon ke pohon lainnya untuk mencapai sarang lebah. Atraksi yang dilakukan pemuda Dayak Gaai ini juga selalu ditampilkan di setiap perayaan Bakudung Batiung.

Selain itu, juga ada tradisi Seksiang, dimana para lelaki dewasa bersenjatakan tombak Weheang, atau tangkai padi dan melakukan simulasi perang-perangan di atas sampan di sungai. Sebelum itu, mereka perlu mendayung sampan terlebih dahulu ke hulu. Peperangan dimulai ketika sampan pelan-pelan hanyut ke hilir. Namun, tidak boleh asal menombak. Orang yang membelakangi musuh atau musuh yang sampannya karam dilarang keras ditombak.

Secara khusus, upacara adat Bakudung Batiung merupakan upacara adat yang memiliki 2 arti dan juga 2 upacara adat. Bekudung adalah bahasa Berau, terjemahan dari bahasa Gaai yang berasal dari kata Nae Plie Ngatam, yang artinya pesta syukuran setelah panen.

Kemudian yang kedua Batiung adalah bahasa Berau, terjemahan dari bahasa Gaai yang berasal dari kata Lamko, artinya pendewasaan anak laki-laki. Dimana zaman dahulu acara ini diadakan, selalu disesuaikan dengan jumlah anak laki-laki yang akan dinobatkan menjadi laki-laki dewasa.

“Sehingga dengan gelaran acara adat ini, merupakan bentuk mempertahankan adat dan tradisi budaya asli Kabupaten Berau, supaya terus bersaing dan bermanfaat untuk generasi saat ini dan nanti,” tutupnya.(Adv/*/Alit/Fery)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan