Tanjung Redeb – Beredar video di jagat maya yang memperlihatkan bekas galian tambang batubara. Lubang raksasa itu diduga area kerja PT Berau Coal di wilayah Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau. Ironisnya, lubang raksasa itu berada tidak jauh dari sungai dan badan jalan.
Video yang diunggah akun Instagram anews.id pada Sabtu (22/6/2024) memicu kecemasan mendalam bagi warga Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dalam video singkat itu, terlihat jelas bahwa penambangan telah berlangsung lama dan menghasilkan lubang tambang yang cukup dalam.
Hal ini memicu kekhawatiran warga, terutama jika sewaktu-waktu terjadi longsor atau banjir, air sungai dapat meluap dan masuk ke dalam lubang tambang.
Kekhawatiran warga semakin diperkuat dengan berbagai komentar netizen di akun anews.id. Salah satu netizen, aprndst, menyuarakan keprihatinannya “ini Site Sambaratta Mana sistem Reboisasi, sistem penghijauan kembalinya mana. Ini yang terlihat hanya penggalian sedalam-dalamnya Mega Pit” Dinas bersangkutan mana? Kok diam? @dlhkberau @distamben
Tanggapan lainnya juga diungkapkan oleh
socialtrust_bej “Kemana Ormas? LSM? Pemerhati lingkungan? @erickthohir @mohmahfudmd @bahlillahadalia @ditjenminerba jangan hanya yang remeh temeh aja diurus. Ini ditinjau! Apakah sudah sesuai dengan SOP pertambangan? Di dalam Amdal? Di dalam peraturan Mentri Lingkungan Hidup No 4 tahun 2012 tentang indikator ramah lingkungan untuk usaha atau kegiatan pertambangan terbuka batu bara bahwa jarak maksimal tepi galian lubang berjarak 500 meter. Dan dilihat dari video diatas jarak antara sungai segah dan tepi tambang mega pit Berau Coal tidak sampai 500 meter atau bahkan bisa dibilang sangat berdekatan. Jadi untuk para warga Berau, bersiaplah. Jadi untuk para warga Berau, bersiaplah buat perahu didepan rumah kita masing-masing. Bencana sdh didepan mata .Terimakasih PT @beraucoal.id.
Tanggapan lain disampaikan albertevaldo_
“sangat miris dengan kondisi alam disana, lantas apakah alasan diberikan penghargaan tersebut? apakah hanya melihat contoh dari ebebrapa site saja? kalau begini siapa yang jadi korban, mohon dijelaskan @beraucoal.id
Begitupun disampaikan pabloescobar_70 “membahayakan rakyat. Sudah tenaga kerja lokal sedikit.
Sementara itu, Superintendent Corporate Communication PT Berau Coal, Rudini saat dikonfirmasi belum memberikan respons.(*)
Sumber : A-News.id
