Tanjung Redeb – Sultan Sambaliung, Datu Amir, menyoroti persoalan penyerapan tenaga kerja lokal yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tambang di Berau.
Dalam pernyataannya, Datu Amir dengan tegas mengkritik perusahaan-perusahaan tambang yang hanya fokus mengeruk sumber daya alam di Bumi Batiwakkal tanpa memberikan perhatian pada pemberdayaan tenaga kerja lokal.
“Jangan mereka dari luar di bawa masuk ke sini, tapi orang di sini nda diberdayakan,” ujar Datu Amir.
Ia menekankan bahwa perusahaan tambang tidak boleh hanya mementingkan produksi, melainkan juga memiliki kewajiban untuk menyerap tenaga kerja lokal.
Datu Amir mempertanyakan dasar perusahaan-perusahaan tambang di Berau yang lebih memilih sumber daya manusia (SDM) dari luar dibandingkan dengan warga lokal.
“Apakah beda, anak-anak kami di Berau ini, dengan anak-anak yang berasal dari luar?” tanyanya.
Ia menegaskan bahwa dari segi pendidikan dan etos kerja, banyak anak muda di Berau yang memiliki kualifikasi yang baik.
“Banyak yang berpendidikan, tapi tidak mendapat lapangan pekerjaan karena kuota sudah terpenuhi warga luar Berau,” tegasnya.
Datu Amir memberikan ultimatum kepada perusahaan-perusahaan tambang di Berau agar tidak semena-mena dalam operasional mereka.
“Kalian jangan seenaknya di Berau. Cuman bisa menggali. Habis batu baranya, kami tenggelam. Kalian pulang kampung,” ucapnya.
Dengan kritik ini, Datu Amir berharap perusahaan-perusahaan tambang di Berau dapat lebih bertanggung jawab dalam memberdayakan masyarakat lokal dan tidak hanya berfokus pada eksploitasi sumber daya alam.
Ia menginginkan agar kesejahteraan masyarakat Berau juga diperhatikan melalui penyerapan tenaga kerja lokal yang lebih adil dan merata. (Fery)