Tanjung Redeb – Selain faktor perubahan musim, masalah mahal dan langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) masih menjadi kendala serius bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan hasil produksi ikan di Berau.
Hal itu disampaikan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas saat membacakan LKPJ Bupati Berau tahun 2023 di Ruang Rapat Gabungan Komisi DPRD Berau, Senin (25/3/2024).
Diakui Sri, memang pada umumnya produksi ikan pada tahun 2023 lalu khususnya pada dua semester mengalami peningkatan dari jumlah produksi tahun sebelumnya.
“Produksi perikanan laut dan perikanan umum terjadi peningkatan produksi pada tahun 2023 sebesar 2.143,22 ton. Atau dari tahun 2022 sebesar 26.693,75 ton menjadi 28.836,97 ton di 2023,” ungkapnya.
Meskipun secara umum meningkat, jumlah produksi ikan pada semester dua Juni – Desember 2023 mengalami penurunan. Hal itu berbeda dengan produksi ikan pada semester satu, Januari – Juni 2023 yang meningkat.
“Hal ini dikarenakan faktor perubahan musim yang tidak bisa diprediksi oleh nelayan. Selain itu juga karena harga BBM mahal dan langka,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas (Diskan) Perikanan Berau Dahniar Ratnawati membenarkan bahwa kendala menurunnya produksi ikan laut, umum, dan budidaya juga terjadi karena mahal dan langkanya BBM untuk nelayan.
“Tapi kami sudah mengusulkan ke BPH Migas kuota setiap bulan sesuai dengan kap mesin yang layak untuk mendapat BBM subsidi. Sedangkan penyaluran BBM menjadi kewenangan SPBN dan SPBU yang ditunjuk oleh Pertamina,” bebernya.
Meskipun usulan penambahan kuota BBM itu sudah diajukan, Dahniar menegaskan pihaknya akan berupaya maksimal untuk memfasilitasi penambahan SPBN untuk nelayan di sentra yang belum ada seperti di wilayah Kecamatan Tabalar.
“Lalu untuk ketersediaan ikan memang cuaca juga berpengaruh dan kondisi alam, seperti bulan terang. Namun kami akan fasilitasi investor yang siap untuk pengembangan coolstorage. Selain itu agar nelayan bisa melaut kami memfasilitasi usulan life jaket ke provinsi,” bebernya.
Coolstorage, tambahnya, akan digunakan untuk menyimpan ikan agar bertahan lebih lama. Hal itu juga bertujuan untuk mengantisipasi ketersediaan ikan tetap mencukupi ketika cuaca kurang bersahabat.
“Di TPI sudah ada bangunan untuk coolstorage dan gudang beku. Tinggal mesin saja. Selain di TPI ada juga wilayah sentra nelayan yang perlu diusulkan ke provonsi seperti Tabalar, Talisayan, dan Pulau Derawan,” pungkasnya. (Elton/Fery)