Tanjung Redeb – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tanjung Redeb, Kamis (21/3/2024) subuh sampai pagi tadi menyebabkan badan Jalan Kedaung kembali tergenang banjir.
Ironisnya, proyek drainase baru selesai dibangun di tepi jalan itu. Tak ayal, warga menilai salah satu penyebab banjir di wilayah itu yakni adanya aktivitas tambang ilegal.
Kepada media ini, Kamis (21/3/2024), salah satu warga Kedaung, Puguh Suprianto menjelaskan wilayah Kedaung selalu menjadi daerah rawan banjir atau wilayah sasaran banjir saat hujan deras mengguyur.
“Tiap hujan lama akan selalu seperti itu dari dulu. Saya sudah 20 tahun lebih tinggal di Kedaung sejak jalan tersebut belum tembus belakang,” ungkapnya.
Selain dipengaruhi tambang ilegal, lanjutnya, masalah banjir juga terjadi karena volume drainase yang dibangun tidak mampu menampung air hujan dengan intensitas tinggi.
“Juga debit air yang dioutput ke sungai kurang besar. Hanya ngandalin sungai kecil yang sudah dangkal dan menyempit akibat pembangunan pemukiman. Itu analisa saya selain tambang ilegal,” bebernya.
Tak hanya banjir, Puguh juga mengeluhkan pembangunan drainase yang baru diselesaikan di lokasi itu. Pasalnya, proyek itu turut menghancurkan jalan yang ada.
“Jalanan juga banyak rusak akibat proyek kemarin. Proyek drainase itu,” paparnya.
Terpisah, Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Berau, Hendra Pranata membenarkan bahwa banjir yang terjadi di wilayah Kedaung disebabkan juga oleh aktivitas tambang ilegal di wilayah itu.
“Sehingga resapan air di hulunya sudah terganggu,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah banjir Kedaung, pihaknya juga sedang mempersiapkan berbagai hal yang dibutuhkan untuk pembangunan drainase.
“Sudah tadi (banjir, Red) ditinjau sama konsultan. Lagi persiapan lelang. Habis itu kita gas (kerjakan, Red). Tahun ini ada kegiatan,” terangnya.
Diakuinya, untuk membangun drainase itu, pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran senilai Rp 30 miliar. Berikutnya, setelah proses lelang berakhir, drainase akan segera dikerjakan.
“Bulan depan lelang selesai. Habis lebaran sepertinya sudah bisa dimulai. Selesainya paling lama Desember. Lihat nanti di perjalanan gimana. Drainasenya nanti di kiri jalan,” pungkasnya. (Elton/Fery)