Tanjung Redeb – Gejolak dalam tubuh cabang olahraga (Cabor) Esports Indonesia (Esi) Berau, pasca penerimaan bonus atlet pada ajang olahraga Porprov VII Kaltim lalu, masih berlanjut.
Atlet peraih medali emas divisi ML Esi Berau, Evelin kembali lagi dipanggil Unit Tipidum Satreskrim Polres Berau, Selasa (5/3/2024), atas persoalan yang dilaporkannya beberapa waktu lalu.
“Tadi saya baru dari Polres Berau. Disampaikan bahwa kasus ini akan diproses lebih lanjut oleh Tipikor Polda Kaltim,” jelasnya kepada media ini.
Sesuai informasi yang diperoleh dari Polres Berau, lanjut Evelin, permasalahan Esi Berau tersebut sudah diteruskan dan diterima Polda Kaltim, berikutnya akan diproses lebih lanjut.
“Tapi baru diproses sekarang. Dan nanti Hari Kamis Tipikor yang periksa. Bisa jadi kita yang player ini uang bonusnya dikembalikan,” terangnya.
“Lalu efeknya bakal kena ke semua mulai dari pengurus KONI sampai ke pengurus Porprov VII Kaltim kemarin. Cuma bakalan aku jadi saksi di situ,” ungkapnya lebih lanjut.
Sebelumnya, atlet peraih medali emas divisi ML Esports Berau, Evelin telah menyerahkan bukti-bukti laporan ke Polres Berau, Jumat (15/12/2023).
Bukti-bukti itu diserahkan Evelin sesuai permintaan Unit Tipidum Satreskrim Polres Berau, pada saat Evelin melaporkan persoalan yang menimpa dirinya, Senin (11/12/2023) lalu.
“Sudah saya serahkan itu yakni print out bukti chat WhatsApp dari atlet dan pengurus kemudian bukti transfer potongan 30 persen,” bebernya beberapa waktu lalu.
Laporan dan bukti-bukti itu diserahkan Evelin lantaran Evelin merasa diintimidasi dan diperas secara verbal oleh pengurus dan sesama atlet Esi lainnya, pasca pencairan bonus atlet menuai kontroversi.
“Saya laporkan itu salah seorang pengurus Esi sekaligus pelatih ML serta seorang atlet lainnya. Karena saya merasa diancam dan diintimidasi dan diperas,” imbuhnya.
Diakui Evelin, selain melaporkan dua rekannya itu, dirinya juga menyampaikan masalah yang terjadi seputar Porprov VII Kaltim, hingga berbagai polemik yang muncul pasca pencairan bonus 26 November 2023 silam.
“Saya sampaikan soal saya yang dipindahkan dari ML campuran ke ML putri, uang saku yang diminta tidak merata dan lain-lain,” tegasnya.
Evelin berharap, dengan laporan yang disampaikannya itu, pengurus dan atlet yang dilaporkan dapat segera dipanggil.
Berikutnya, masalah yang diajukan itu dapat menjadi pelajaran bagi rekan-rekannya untuk dapat membangun komunikasi secara baik tanpa perlu memaksa, mengancam, atau mengintimidasi.
“Ini menjadi pelajaran untuk berkomunikasi dengan seseorang lebih sopan dan memahami konteks sukarela dari permintaan potongan 30 persen tersebut,” pungkasnya.
Kasat Reskrim Polres Berau AKP Ardian Rahayu Priatna saat dihubungi media ini terkait masalah tersebut belum memberikan tanggapan. (Elton/Fery)