Tanjung Redeb – Warga RT 7 Kelurahan Sei Bedungun mengeluhkan banyaknya debu atau partikel batu bara di kawasan Masjid yang ada di Jalan Tarap. Diduga itu dampak dari adanya aktivitas pertambangan yang berada di sekitaran Jalan Prapatan 1-Jalan Sultan Agung.
Pasalnya, aktivitas tersebut diduga memunculkan polusi udara yang berdampak buruk terhadap kesehatan warganya.
Hal itu dikemukakan, Ketua RT 07, Rudi mengatakan, masyarakat sangat merasakan dampaknya, mesjid yang berdebu hingga kerumah-rumah warga, bahkan pada saat sedang melakukan wudhu kotoran debu tersebut harus berulang kali dibersihkan.
”Debunya memang luar biasa. Pertama di Mesjid, kalo kita wudhu aja menginjak disitu sebuah semua hitam-hitam kotor,” ujarnya.
Ia mengatakan, tujuan dari masyarakat tersebut memasang sepanduk, agar secepatnya ada tindakan dari pihak pekerja tambang tersebut, dan juga ada tindakan-tindakan yang dianggap bisa mengurangi terjadi polusi udara tersebut.
”Supaya mungkin jangan sampai begini, kalau masyarakat tidak bersuara kita tidak tahu bagimana kedepannya. Ya tujuan masyarakat ini saya pikir ada baiknya juga karena memang mereka sendiri yang langsung merasakan,” bebernya.
”Seperti apapun pasti berdebu, ya tinggal perusahaan lah gimana caranya mengurangi debu tersebut,” tambahnya.
Ia mengatakan, agar Perusahaan terkait dan Pemerintah Daerah melakukan tindakan sebagaimana mestinya dan masyarakat bisa bernafas lega karna rumah dan tempat beribadahnya bisa terkondisikan dengan baik.
”Kalau bukan Perusahaan dan Pemerintah siapa lagi. Sudah cukuplah dampaknya dirasakan oleh warga, harapan kami dan saya peribadi cukup datang dan meninjau langsung apa yg sedang terjadi dengan masyarakat,” Tandasnya. (*/SRK/FST)
