Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
DISKOMINFO BERAUBerauPemkab Berau

Dorong Agrowisata dan Olahan Kakao Lokal Jadi Daya Tarik Baru

ZonaTV
15
×

Dorong Agrowisata dan Olahan Kakao Lokal Jadi Daya Tarik Baru

Sebarkan artikel ini
da703493 images
IKLAN VIDEO LIST

BERAU – Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Berau terus berupaya mengembangkan potensi kakao lokal agar tak hanya bernilai jual tinggi, tetapi juga menjadi daya tarik wisata. Salah satu langkah nyata dilakukan dengan memberangkatkan 15 petani kakao untuk studi banding ke “Kampung Cokelat” di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Kepala Disbun Berau, Lita Handini, mengatakan kegiatan yang berlangsung awal November 2025 itu bertujuan memberikan wawasan langsung kepada petani tentang pengelolaan kebun kakao terpadu berbasis agrowisata.

“Kami ingin para petani melihat bagaimana daerah lain mampu mengelola kebun kakao hingga menjadi destinasi wisata edukatif yang sukses,” ujar Lita, Rabu (5/11/2025).

Dalam kunjungan tersebut, para petani dari Kampung Suaran, Kelai, dan Birang mempelajari bagaimana “Kampung Cokelat” mengelola hasil panen, mengolah biji kakao menjadi berbagai produk, sekaligus menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat wisata edukasi yang ramai dikunjungi.

“Melalui studi banding ini, petani bisa belajar tentang praktik budidaya yang baik, pengolahan biji kakao menjadi produk olahan seperti cokelat bubuk dan cokelat batangan, serta strategi pengembangan wisata agro,” jelasnya.

Tak hanya menambah pengetahuan, kegiatan ini juga menjadi ajang rekreasi dan motivasi bagi petani agar tetap semangat dalam membudidayakan kakao. Lita berharap, para peserta dapat menularkan semangat dan ide-ide baru ketika kembali ke Berau.

“Kami ingin mereka menyadari bahwa kakao bukan hanya komoditas pertanian, tapi juga punya potensi besar sebagai daya tarik wisata dan ekonomi kreatif,” tambahnya.

Lita menyebut, konsep serupa sebenarnya sudah mulai dikembangkan di Kampung Labanan Makarti, yang menjadi lokasi percontohan pengembangan kakao di Berau. Ia optimistis model agrowisata kakao seperti di Gunung Kidul dapat diterapkan di daerah tersebut.

“Fokus utama kami saat ini adalah memperkuat kelompok tani di Labanan Makarti agar mampu menjadi percontohan pengelolaan kakao yang berkelanjutan dan bernilai tambah,” pungkasnya.

Dengan langkah ini, Disbun Berau berharap kakao lokal tak hanya unggul dari sisi produksi, tetapi juga mampu menjadi magnet wisata baru yang menggerakkan ekonomi masyarakat. (Adv/Zenn)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan