Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Zona.my.id PT Zona Nyaman Indonesia
Get
Example floating
Example floating
DISKOMINFO BERAUAdvertorialBerau

Terobosan Mandiri Pupuk dan Energi! DTPHP Pasir Dorong Peternak Ubah 10 Kg Kotoran Sapi Jadi Berkah Biogas Organik

ZonaTV
2
×

Terobosan Mandiri Pupuk dan Energi! DTPHP Pasir Dorong Peternak Ubah 10 Kg Kotoran Sapi Jadi Berkah Biogas Organik

Sebarkan artikel ini
79fd6d90 7b7d 491d 8a3b d3557dacda1f
IKLAN VIDEO LIST

BERAU – Jabatan Analis Pasar Hasil Pertanian Ahli Muda, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTHP) Kabupaten Berau Widodo
meluncurkan program untuk mengatasi kenaikan harga pupuk dan mendorong kemandirian energi di sektor peternakan.

“Melalui program Bimbingan Teknis (Bimtek) Biogas dan Pupuk Organik Cair (POC) dari Kotoran Hewan (Kohe), DTPHP kini fokus mengedukasi peternak untuk mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai tinggi,” ungkapnya Kamis (13/11/2025).

Program ini diintensifkan, menurutnya menyusul peluncuran program utama PDKT (Pengembangan Desa Korporasi Ternak), yang didukung oleh bantuan APBD Provinsi.

“Bahwa kotoran ternak, khususnya sapi, memiliki potensi besar yang belum tergarap optimal,” ucapnya.

“Satu ekor sapi mampu menghasilkan kotoran sekitar 8 hingga 10 kilogram per hari. Jika ini dikelola dengan baik, jumlahnya melimpah sebagai sumber pupuk organik, dan otomatis mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang saat ini harganya sangat tinggi,” sambungnya.

Widodo menekankan pentingnya kualitas bahan baku, yaitu Kohe sapi harus memiliki kadar air minimal 10 persen agar mudah diolah menjadi pupuk dan biogas yang efektif.

“Program Bimtek ini telah menjangkau kelompok peternak di daerah Talisayan dan Sukan, dengan tujuan utama agar peternak mampu memproduksi pupuk dan biogas untuk kebutuhan sendiri dan operasional kelompok,” ungkapnya.

Selain Bimtek, kata dia DTPHP Pasir juga sedang melaksanakan program PDKT yang berfokus pada peningkatan genetik ternak dan pemanfaatan Kohe.

“Untuk tahun 2024, DTPHP menargetkan total tiga kelompok ternak untuk mendapatkan bantuan PDKT, yaitu satu kelompok PDKT Kambing di Desa Pasayan. Dua kelompok PDKT Sapi di Kampung Sukan dan Kampung Samburakat, Kecamatan Gunung Tabur,” ujarnya.

Menurutnya program ini menggarisbawahi bahwa untuk ternak besar (sapi dan kambing), produk utamanya adalah peningkatan populasi dan penggemukan, namun pupuk organik dari Kohe adalah hasil sampingan vital yang menjadi kunci efisiensi pertanian.

“Sementara untuk ternak unggas (ayam), fokus utamanya adalah produksi telur,” tuturnya.

Sebab bagi dia pengawasan dan syarat pengajuan bantuan DTPHP memastikan monitoring ketat melalui penugasan petugas teknis di lapangan (mantri ternak atau penyuluh) untuk mengawasi langsung kesehatan, perkembangan, dan aspek keuangan kelompok penerima bantuan.

Bagi kelompok tani ternak yang tertarik mengajukan bantuan PDKT, DTPHP Pasir menetapkan beberapa syarat, di antaranya:

* Kelompok wajib terdaftar dalam Simluhtan (Sistem Penyuluhan Pertanian).
* Mengajukan Proposal resmi.
* Wajib lolos survei lokasi untuk memastikan potensi kecocokan ternak dengan kondisi wilayah, serta kesiapan sarana, kandang, dan sumber daya manusia peternak.

“DTPHP Berau menyatakan komitmen untuk terus terbuka bagi kelompok atau masyarakat yang ingin belajar dan mengembangkan budidaya ternak dan pemanfaatan Kohe secara mandiri,” pungkasnya. (ADV)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan