Tanjung Redeb – Upacara apel bendera pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-78 menyisakan soal. Ada pemandangan yang tampak berbeda, terutama datang dari korps musik (korsik) terompet yang mengiringi upacara pengibaran bendera, Kamis (17/8) kemarin.
Dua anggota kelompok musik diketahui mengenakan kostum yang berbeda dari 42 anggotanya yang lain. Mereka mengenakan kostum lama. Hal itu tentu membuat mereka kecewa. Pada satu sisi, kekecewaan itu beralasan karena keinginan mereka agar semua anggota mengenakan kostum baru tidak terpenuhi.
Di sisi lain, pengadaannya juga sebenarnya sudah dianggarkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau sejak tahun 2022 silam. Alokasi anggaran yang dipakai untuk pengadaan kostum baru untuk korsik itu berasal dari APBD Perubahan 2022, dengan total anggaran senilai Rp 58 juta lebih.
Menanggapi hal itu, Konduktor Korsik, Dani Apri Atmaja menegaskan dua anggotanya itu terpaksa mengenakan kostum lama berwarna biru putih. Sebab, kostum baru yang sudah diukur sejak 2022 lalu itu belum tuntas diselesaikan oleh penyedia dan Dispora hingga upacara HUT RI digelar.
Bahkan, lanjut Dani, ada beberapa anggota korsik yang masih harus menunggu bajunya selesai dijahit pada pukul 02.00 Wita, dini hari tanggal 17 Agustus. Waktu istirahat mereka untuk tampil pagi hari terpaksa disita oleh permasalahan yang seharusnya sudah dibereskan jauh-jauh hari sebelumnya.
“Kami ini tim yang sering tampil beberapa kali dalam setahun pada upacara nasional. Seharusnya kami mendapatkan prioritas yang sama dengan tim yang lain. Selain itu baju tampil kami itu juga tidak tiap tahun diadakan. Jadi agak kecewa. Sudah tidak tiap tahun, bajunya juga sampai telat kemarin,” keluhnya.
Kendati bermasalah di kostum, hal itu ungkap Dani, tidak menyurutkan semangat timnya untuk tampil dan menyukseskan 4 kali penampilan secara beruntun demi menyemarakkan peringatan HUT RI ke-78 itu. Namun, Dani juga berharap kejadian itu tidak terulang lagi di masa mendatang.
“Bila saja baju tersebut baru diukur 1/2 bulan kemarin, kami masih maklum. Ini baju sudah diukur sejak 2022 masih saja ada yang belum selesai,” jelasnya.
Pejabat Pengadaan pada Dispora Berau, Agus Riansyah menegaskan kostum korsik itu memang sudah diukur sejak November-Desember 2022 lalu. Dalam perjalanan waktu, pengerjaannya juga sudah diselesaikan oleh penyedia. Itu berarti sudah 100 persen terselesaikan.
Namun, faktor ukuran kostum untuk masing-masing anggota yang sudah diukur sejak tahun lalu itu, tidak menjamin perubahan fisik anggota saat ini. Hal itu menyebabkan pada malam menjelang 17 Agustus, ukuran untuk beberapa anggota berubah. Hal itu membuat penyedia harus memperbaiki lagi.
“Rupanya ada dua yang tidak sempat diselesaikan. Sebelumnya, kami juga selalu menyampaikan ke penyedia kalau ukuran tidak sesuai bisa diperbaiki. Tapi namanya ukuran ini kan kami tidak bisa menjamin,” tegasnya.
Akibat tidak diselesaikannya dua kostum itu, maka dua anggota terpaksa tidak mengenakan kostum yang baru. Diakui Agus, hal itu memang menimbulkan masalah sebab pihaknya juga menginginkan tampilan yang sempurna, mulai dari kostum.
“Kami akan mengecek lagi. Supaya tidak ada permasalahan terkait seragam itu. Artinya kami akan pastikan mereka akan dapat sesuai keinginan mereka. Dan korsik ini bukan hanya tampil hari ini. Ada hari besar lain lagi dan mereka akan tampil. Dan kita berharap lebih baik lagi ke depan,” paparnya.
Untuk diketahui, alokasi anggaran dari APBD-P Berau 2022 yang disiapkan untuk pengadaan kostum korsik di DPA Dispora sejumlah Rp 58.696.000. Harga itu sudah termasuk PPN/PPH. Sedangkan harga satuannya untuk 44 anggota yang mengenakan kostum itu, senilai Rp 1.322.000. (*/TNW/FST)
