Tanjung Redeb – Salah satu fasilitas olahraga yang dibangun untuk cabang olahraga (Cabor) kriket pada ajang Porprov VII Kaltim lalu, tak digunakan secara maksimal. Keberadaannya di sekitar Lapangan Bumi Batiwakkal ini juga terkesan kumuh dan mengganggu pemandangan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Berau, Amiruddin mengakui pihaknya tidak pernah membangun fasilitas olahraga untuk Cabor kriket di lokasi itu. Bahkan tak ada anggaran yang disiapkan dari APBD Berau untuk membangun fasilitas tersebut.
“Nggak ada kita bangun di situ. Mungkin Cabor pakai main saja lokasi yang ada. Karena, kalau dibangun melalui APBD pasti kami selaku pengguna anggaran tahu itu dibangun untuk apa,” jelasnya.
Pelatih Cabor Kriket, Asep yang dihubungi, membenarkan bahwa fasilitas olahraga itu dibangun untuk Cabor kriket. Setelah dibangun, fasilitas itu juga digunakan terakhir kalinya pada Juli lalu, sebelum Cabornya mengikuti ajang Pra PON mewakili Kaltim.
“Kemarin dibangun dari anggaran dana Porprov untuk fasilitas venue. Anggarannya lebih kurang 30 juta kalau tidak salah. Setelah Porprov kami gunakan untuk latihan dalam seleksi Pra PON. Tapi setelah itu kami tidak latihan lagi,” terangnya.
Fasilitas itu tak digunakan maksimal, lanjut Asep, karena banyak atlet kriket yang berasal dari luar Tanjung Redeb. Para atlet itu tersebar di Tanjung Batu, Kasai, dan Maratua. Karena itu, latihan dilakukan secara personal di rumah masing-masing.
“Dan yang di Tanjung Redeb biasanya kami latihan untuk penguatan fisik dan sesekali kami latihan di net situ,” tegasnya.
Menanggapi media ini terkait kesan kumuhnya fasilitas itu dan rencana pemeliharaan ke depan, Asep menyebut keadaan itu selain sengaja dibiarkan tetapi juga akan digunakan secara maksimal ke depan.
“Kalau rerumputan di samping, yang menjuntai ke jaring memang saya biarkan. Karena kalau latihan sore itu panas banget kalau nggak ada itu,” tandasnya. (TNW)