Tanjung Redeb – Pembangunan gapura selamat datang tahun ini, sudah memasuki tahap terakhir. Namun, pembangunannya tidak disertai dengan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Anggaran sejumlah Rp 1,8 miliar yang disiapkan pemerintah daerah, juga hanya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa yakni sayap kiri-kanan gapura.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Konstruksi Pembangunan Gapura Selamat Datang dan Pemasangan Videotron DPUPR Berau, Rendra menjelaskan pembangunan JPO secara khusus tidak dapat dilakukan.
“Karena untuk menghindari penumpukan orang yang ingin berswafoto di atas JPO. Yang mana ini membahayakan karena fungsi JPO bukan untuk menahan beban penumpukan orang,” jelasnya.
Selain menghindari penumpukan, pembangunan JPO juga tidak dapat dilakukan mengingat jumlah pejalan kaki di sekitar area masih minim. Sehingga, JPO tidak terlalu dibutuhkan.
“Identifikasi pejalan kaki minim di sekitar area tersebut. Sehingga diambil kesimpulan untuk tidak difungsikan sebagai JPO,” ungkapnya.
Disampaikannya, pembangunan tahap kedua sekaligus tahap akhir gapura tersebut akan dimulai pada Maret 2024 mendatang. Mengingat, proses review hampir selesai.
“Yang direview itu semua dokumen tender. Ini termasuk spesifikasi teknis, gambar konstruksi, rencana anggaran biaya, hingga ke surat lahan tidak bermasalah,” tegasnya.
Diakuinya, lamanya proses review dikembalikan ke UKPBJ Berau sebagai pihak yang berwenang. Berikutnya, bisa segera diselesaikan, mengingat SK pembangunan sudah clear.
“Kalau standarnya sih biasanya 2 mingguan. Insya Allah bulan Maret sudah mulai dikerjakan karena proses tender juga memakan waktu 2-4 minggu,” imbuhnya.
Rendra pun berharap, dengan semua proses yang sedang berjalan itu, pembangunan tahap terakhir ini dapat diselesaikan pada tahun 2024. Selanjutnya, sudah dapat dipakai untuk countdown tahun 2025 mendatang.
“Tahun ini tahap terakhir. Konstruksi fisik kami selesaikan tahun ini. Semoga tahun baru nanti bisa dipakai untuk countdown,” tandasnya. (Elton/Fery)