TANJUNG REDEB — Sebuah kapal kayu dilaporkan tenggelam di perairan Sungai Sukan dengan muatan pupuk urea sebanyak 650 ton. Insiden ini memicu perhatian terkait potensi dampak lingkungan akibat tumpahan pupuk ke perairan.
Menaggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Limbah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau, Ida Ayu, mengatakan pihaknya baru menerima informasi mengenai kejadian ini. Ia menegaskan DLHK akan segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan langsung.
“Saya belum bisa memberikan jawaban saat ini, karena informasinya juga baru kami terima. Besok pagi tim akan turun langsung ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Ida Ayu menjelaskan, pihaknya akan menggunakan jalur sungai untuk mencapai titik lokasi. Rencananya, tim DLHK akan mengambil sampel air di beberapa titik guna memastikan ada atau tidaknya pencemaran dari tumpahan pupuk tersebut.
“Karena sekarang sudah sore dan kondisi cukup berisiko, pengecekan akan dilakukan besok pagi. Tim akan mengambil sampel air di beberapa titik untuk diuji,” jelasnya.
Besok kami dan instansi terkait akan melakukan pendataan,pemantauan dan pengecekan di lapangan terkait insiden tenggelamnya kapal bermuatan pupuk tersebut. DLHK menegaskan akan menyampaikan hasil pemeriksaan air setelah proses uji laboratorium selesai, sehingga langkah penanganan lanjutan dapat segera ditentukan.
Penulis : Akmal
Editor : Fery