Tanjung Redeb – Realisasi keuangan pada Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Berau dalam memanfaatkan belanja modal dan belanja hibah pada 2023 lalu tak mencapai 100 persen.
Hal itu berbeda dengan realisasi fisik yang telah mencapai 100 persen. Walaupun realisasi keuangan masih di bawah 100 persen, mulplier effect dari pengelolaan anggaran itu diharapkan tetap berjalan.
Kepala Dinas Perikanan (Kadiskan) Kabupaten Berau, Dahniar menjelaskan pada tahun 2023 belanja modal dan hibah baik pada anggaran murni dan perubahan secara keseluruhan mencapai Rp 19.072.077.000.
“Belanja modal sebanyak Rp 2.172.092.000, realisasi keuangannya 89 persen dan fisik 100 persen. Sedangkan belanja hibah Rp 16.899.985.000, realisasi fisik 100 persen, keuangan 85,17 persen,” jelasnya.
Belanja hibah, lanjut Dahniar, secara khusus digunakan untuk membantu pelaku usaha perikanan. Hal itu dilakukan melalui pemberian bantuan di bidang budidaya perikanan dalam bentuk benih, pakan, dan kolam dengan penerima manfaat sejumlah 230 nelayan.
Tak hanya itu, di bidang perikanan tangkap, masyarakat juga dibantu dengan pengadaan alat tangkap ramah lingkungan dan kapal. Sedangkan di bidang olahan perikanan, bantuan yang diberikan seperti cool box dan alat pengolahan lainnya.
“Semua sudah dilaksanakan. Sudah diserahkan ke masyarakat. Penerima manfaat bidang perikanan tangkap juga sebanyak 1.040 nelayan. Dan di olahan perikanan penerima manfaatnya sebanyak 60 nelayan,” terangnya.
Ke depan, dana hibah dalam jumlah besar itu, tambah Dahniar, diharapkan mampu meningkatkan produksi hasil perikanan nelayan baik dalam bentuk segar dan olahan yang diperlukan untuk konsumsi masyarakat.
Selain itu, belanja hibah itu diharapkan mampu menumbuhkembangkan usaha dan hasil usaha produksi perizinan bagi pelaku usaha perikanan serta menunjang munculnya multiplier effect.
“Penunjang multiplier effect dari usaha perikanan itu seperti angkutan, pendinginan dan dari usaha olahan yang memerlukan juga tenaga kerja dan sektor lain,” tandasnya. (TNW)
