Tanjung Redeb – Madri Pani, Ketua DPRD Berau, mengekspresikan kekecewaannya karena tidak dilibatkan dalam pembahasan tukar guling akses jalan penghubung Sambaliung-Suaran yang dilakukan oleh PT Berau Coal dan Pemerintah Provinsi Kaltim.
Diakuinya, bahwa harusnya ada sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat Berau mengenai wacana tukar guling tersebut.
Sebagai mantan kepala kampung Gurimbang, Madri Pani menyoroti bahwa jalan yang akan ditukar guling tersebut merupakan bagian dari wilayah tempat dia pernah memimpin.
Keterlibatan DPRD Berau dianggapnya sangat penting dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan infrastruktur dan pembangunan di Berau.
“Kami sebagai wakil rakyat dan perwakilan masyarakat Berau seharusnya dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang dapat berdampak langsung pada kehidupan masyarakat,” ujar Madri Pani.
Keputusan yang diambil tanpa keterlibatan DPRD, menurutnya, dapat menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakpastian di kalangan masyarakat. Madri Pani menegaskan bahwa DPRD Berau siap untuk berperan aktif dalam menyuarakan aspirasi dan kepentingan masyarakat terkait kebijakan pembangunan di daerah tersebut.
“Terus terang saja, kami tidak pernah diundang hadir untuk membahas persoalan itu. Kami bahkan baru tahu dari pemberitaan bahwa ada jalan Provinsi yang menggunakan anggaran negara, mau di tukar guling,” tegasnya.
Madri Pani berharap agar kedepannya, proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur di Berau dapat melibatkan semua pihak terkait, termasuk DPRD, untuk memastikan keputusan yang diambil dapat mencerminkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
“PT Berau Coal tentunya harus bertanggungjawab penuh untuk mengganti akses jalan tersebut. Jangan sampai, nanti akses jalan yang dibuatkan malah merugikan masyarakat. Banyak faktor yang harus dipikirkan. Termasuk faktor ekonomi masyarakat,” tandasnya. (Adv/Fery)