Tanjung Redeb – Hilangnya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di pengecer membuat masyarakat panik. Terlebih, beberapa SPBU juga telah kehabisan stok pertalite. Bahkan, itu membuat masyarakat bertanya-tanya.
Hal itu membuat pihak PT Pertamina angkat suara. Melalui, Area Manager Communication & CSR Patraniaga Kalimantan, Arya menyebut bahwa tidak ada kelangkaan BBM di Kabupaten Berau.
Dimana, dirinya menjelaskan bahwa stok Pertalite di Berau hari ini cukup untuk kebutuhan masyarakat hingga 14 hari ke depan.
“Dari segi stok BBM tidak ada kelangkaan, per hari ini stok Pertalite di Jobber Berau mencukupi hingga 14 hari ke depan,” ujarnya.
Distribusi BBM dipengaruhi banyak faktor, salah satunya proses sandar kapal untuk menurunkan muatan ke Terminal BBM dan proses distribusi mobil tangki ke SPBU.
“Dikarenakan air sungai surut maka proses sandar kapal membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya sehingga distribusi mobil tangki ke SPBU juga mengalami keterlambatan,” katanya.
Diakuinya lagi, untuk Pertalite, dikarenakan produk tersebut diatur dalam Perpres 191 pada jenis JBKP, maka ada kuota yang ditentukan.
“Untuk Berau, kuota tahun 2023 sebesar 55.895 Kiloliter di mana pada akhir Juli 2023 telah tersalur sebanyak 33.960 Kl. Patra Niaga diminta oleh Pertamina dan Pemerintah untuk menyalurkan sesuai kuota hingga Desember 2023,” bebernya.
Lanjutnya, setiap hari ada proses distribusi, namun besarannya tergantung permintaan SPBU dan alokasi pertalite sesuai Perpres.
“Jadi tidak benar jika Berau kelangkaan BBM Pertalite. Stoknya aja melebihi kebutuhan,” tegasnya. (FST)