Tanjung Redeb – Percepatan pembangunan di Kabupaten Berau menjadi prioritas utama pemerintah Kabupaten Berau. Salah satu program kunci yang diinisiasi untuk mendukung percepatan ini adalah Program Sigap Sejahtera, yang telah berjalan sejak 2019.
Program Sigap Sejahtera merupakan program unggulan Pemerintah Kabupaten Berau yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah. Program ini melibatkan “Pejuang Sigap” yang berperan aktif dalam mendampingi pembangunan di kampung-kampung, dengan tujuan mempercepat dan memperkuat proses pembangunan.
Program ini mencakup pelatihan tahunan bagi 112 pendamping, yang bekerja sama dengan 99 fasilitator kampung dan 12 koordinator kecamatan. Program berjalan selama 10 bulan setiap tahunnya dan berfokus pada pengembangan SDM dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi potensi kampung dan pendampingan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK).
Selain itu, Program Sigap Sejahtera diharapkan dapat meningkatkan status Indeks Desa Membangun (IDM), yang menjadi indikator utama dalam mengukur kemajuan desa. Program ini dijalankan secara lintas sektoral dengan melibatkan Pemkab Berau, pihak ketiga, dan NGO, yang berkolaborasi dalam bidang tata kelola pemerintahan, pemanfaatan sumber daya alam, dan pengembangan ekonomi.
Manajer Program Sigap Sejahtera, Hamzah Nasir, menjelaskan bahwa konsorsium ini fokus pada peningkatan kapasitas personel Pejuang Sigap guna mencapai target besar dalam pembangunan kampung. Pada tahun 2024, sebanyak 53 kampung akan didampingi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMK) dan Rencana Kerja Pemerintah Kampung (RKPK).
Program ini juga telah mengantarkan Kabupaten Berau meraih prestasi, dengan dua kali berturut-turut memenangkan Lomba Desa Regional 3, yakni Kampung Sumber Agung pada 2022 dan Kampung Labanan Makarti pada 2023.
Sejak program ini digulirkan, berbagai perubahan positif telah tercapai, seperti peningkatan IDM, pembentukan 96 BUMKam, pengembangan 97 website kampung, serta pembuatan peta 3D di 50 kampung untuk mendukung tata kelola sumber daya yang berkelanjutan.
“Program ini fokus pada peningkatan kapasitas Pejuang Sigap untuk membantu kampung menyusun dan menjalankan program-program terbaik dalam pembangunan.”
“Kami berharap program ini dapat meningkatkan perekonomian kampung melalui optimalisasi potensi lokal dan pendampingan bagi BUMK,” jelas Hamzah.
“Pada 2024, sebanyak 53 kampung akan kami dampingi dalam penyusunan RPJMK dan RKPK untuk memperkuat tata kelola pemerintahan kampung,” tandasnya. (Tim/Fery)