Tanjung Redeb – Seorang pengusaha ternama di Berau berinisial D diduga terlibat dalam aktivitas penambangan batu bara ilegal di wilayah Long Lanuk, Kecamatan Sambaliung. Dugaan ini mengemuka setelah media memperoleh informasi bahwa batu bara dari hasil penambangan tersebut dibawa menuju Jetty di Kampung Labanan Jaya, dekat dengan aliran sungai Segah.
Penumpukan batu bara yang berada di Jetty tersebut semakin memicu kekhawatiran masyarakat sekitar, terutama terkait dampaknya pada lingkungan, khususnya kualitas air Sungai Segah yang menjadi sumber utama kebutuhan sehari-hari warga setempat. Lokasi penyimpanan batu bara yang berdekatan dengan sungai dikhawatirkan dapat mencemari air dan membahayakan ekosistem sungai serta kesehatan masyarakat yang bergantung pada air tersebut.
Berdasarkan pantauan langsung tim media, beberapa truk yang membawa hasil tambang kerap kali terlihat melewati jalur hauling dari kawasan Long Lanuk menuju Jetty Labanan Jaya. Jalur ini bahkan melintasi jalan utama yang juga digunakan oleh masyarakat untuk aktivitas harian, sehingga menimbulkan keresahan tersendiri.
Salah seorang warga Kampung Labanan Jaya, yang enggan disebutkan namanya, membenarkan adanya aktivitas truk pengangkut batu bara yang melewati jalan di sekitar kampung mereka. “Ada truk yang hauling ke Jetty itu. Terus mereka jalan lewat di jalan CPO,” ujarnya kepada awak media.
Namun, sejauh ini, pengusaha berinisial D belum memberikan tanggapan terkait tuduhan penambangan ilegal yang diarahkan padanya. Upaya konfirmasi yang dilakukan oleh media terhadap pengusaha tersebut belum mendapatkan respons hingga berita ini diterbitkan.
Masyarakat berharap pihak berwenang segera turun tangan menyelidiki aktivitas penambangan di kawasan tersebut, mengingat dampak lingkungan yang dikhawatirkan dapat semakin meluas. Mereka juga menginginkan agar ada transparansi terkait izin penambangan serta regulasi yang memastikan aktivitas tambang di wilayah mereka dilakukan secara legal dan berkelanjutan. Keterlibatan pemerintah dalam melakukan pengawasan diharapkan dapat mencegah kerusakan lingkungan yang bisa berakibat fatal di masa mendatang. (Net/Fery)