Tanjung Redeb – Penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Berau kini tidak hanya berfokus pada bantuan langsung, tetapi juga diarahkan pada program pemberdayaan masyarakat. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Berau, Iswahyudi, dalam wawancara terkait strategi pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan.
Menurut Iswahyudi, pendekatan penanggulangan kemiskinan terbagi dalam dua aspek utama. Yang pertama adalah upaya menekan beban pengeluaran masyarakat dengan memberikan berbagai bentuk bantuan, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan jaminan kesehatan melalui BPJS.
“Sekarang masyarakat tidak perlu lagi merasa berat saat berobat, karena pemerintah telah menanggung pembiayaan kesehatan, terutama bagi pasien kelas III. Mereka cukup datang ke rumah sakit, dan tak lagi dibebani soal biaya,” jelasnya.
Sementara itu, aspek kedua adalah pemberdayaan masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM, petani, dan nelayan. Program ini ditujukan agar mereka yang sudah memiliki usaha atau pekerjaan tetap bisa hidup sejahtera dan tidak terjerumus dalam kemiskinan.
“Kalau tidak diberdayakan, mereka tetap akan kesulitan. Maka pemberdayaan ini penting agar mereka yang bukan penerima gaji bulanan bisa tetap mandiri secara ekonomi,” kata Iswahyudi.
Ia menambahkan, saat ini peran Dinsos dalam pemberian bantuan juga mulai diarahkan untuk bersinergi dengan instansi teknis lainnya. Contohnya, untuk bantuan kepada peternak atau pelaku UMKM, penyaluran dan pembinaan dilakukan langsung oleh dinas terkait, sementara Dinsos tetap melakukan pendampingan dan pengawasan agar program berjalan tepat sasaran.
“Sekarang bantuan tidak semuanya dari Dinsos. Misalnya untuk modal usaha, itu dilakukan oleh instansi teknis seperti Dinas Perindag atau Dinas Pertanian. Kami dari Dinsos tetap memantau, agar bantuan itu benar-benar bisa meningkatkan kesejahteraan,” tutupnya.
Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Pemerintah Kabupaten Berau berharap penanggulangan kemiskinan bisa lebih efektif, tidak hanya mengurangi beban masyarakat miskin tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi jangka panjang.
Penulis : Suci
Editor : Fery
